Pencarian refrigeran alternatif yang ramah lingkungan terus menjadi prioritas utama dalam industri pendingin dan tata udara, didorong oleh kebutuhan untuk menggantikan refrigeran konvensional yang memiliki Potensi Pemanasan Global (GWP) tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis komparatif terhadap karakteristik kinerja termodinamika etanol sebagai refrigeran alternatif dibandingkan dengan refrigeran konvensional, yaitu R22, R134a, R32, dan R290. Analisis dilakukan berdasarkan data kinerja yang diperoleh dari sistem refrigerasi kompresi uap standar. Parameter utama yang dievaluasi adalah Koefisien Performansi (COP) sebagai fungsi dari temperatur evaporator dan efisiensi isentropik kompresor sebagai fungsi dari COP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai COP untuk semua fluida kerja meningkat secara linear dengan kenaikan temperatur evaporator. Menariknya, pada temperatur evaporator yang sama, etanol menunjukkan nilai COP sistem yang sangat sebanding dengan keempat refrigeran konvensional lainnya. Namun, analisis lebih lanjut pada kinerja kompresor mengungkapkan perbedaan yang signifikan. Untuk setiap nilai COP yang dicapai, efisiensi isentropik kompresor saat menggunakan etanol secara konsisten jauh lebih rendah, dengan penurunan efisiensi tercatat sekitar 15-20% dibandingkan dengan refrigeran lainnya. Penurunan efisiensi kompresor ini mengindikasikan bahwa untuk menghasilkan efek pendinginan yang sama, kompresor memerlukan input kerja aktual yang lebih besar saat menggunakan etanol. Hal ini berpotensi menyebabkan konsumsi energi keseluruhan yang lebih tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa meskipun etanol menunjukkan COP sistem yang sebanding, kinerjanya secara signifikan terdegradasi oleh inefisiensi pada tahap kompresi, menjadikannya alternatif yang kurang efisien dibandingkan R22, R134a, R32, dan R290 dalam kondisi operasi yang diuji.
Copyrights © 2025