Bangkalan terletak di pesisir pantai Pulau Madura dengan nelayan sebagai pekerjaan sebagian besar penduduknya. Hidup di pesisir pantai dengan udara cenderung panas dan hasil tangkapan ikan yang diasinkan dapat memengaruhi penurunan kualitas hidup karena faktor natrium. Hal ini dapat menurunkan kualitas tulang. Tujuan dilakukannya kegiatan ini untuk meningkatkan ilmu pengetahuan tentang pola makan yang sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Metode yang digunakan adalah Participatory Rural Appraisal (PRA). Pengumpulan data demografi, pola hidup, dan asupan natrium menggunakan kuesioner Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) dengan wawancara. Sementara itu, edukasi dilakukan menggunakan media power point, poster, dan leaflet. Relevansi nilai standar asupan natrium berdasarkan pada Permenkes tentang Angka Kecukupan Gizi tahun 2019. Berdasarkan hasil pengumpulan data diperoleh 13 orang laki-laki dan 29 orang perempuan sebagai partisipan. Persentase Indeks Massa Tubuh obesitas adalah 71,43%. Partisipan tidak merokok sebanyak 85,71% dan sudah menopause 75,86%. Persentase terbesar asupan natrium di bawah standar Permenkes adalah 9,52% (46-55 tahun) sedangkan persentase terbesar di atas nilai standar adalah 16,67% (56-65 tahun). Hasil asupan makanan dengan kandungan natrium adalah tergolong tinggi sedangkan kandungan kalsium dan vitamin D adalah tergolong rendah. Hasil kuesioner kualitas hidup EQ5D5L dengan dimensi nyeri (ketidaknyamanan) memberikan hasil bahwa 50% penduduk merasakan nyeri. Kesimpulan kegiatan adalah edukasi pola makan yang sehat untuk peningkatan kualitas hidup sangat dibutuhkan terutama untuk mengurangi asupan natrium serta meningkatkan asupan kalsium dan vitamin D dalam rangka mempertahankan kekuatan tulang.
Copyrights © 2024