Pendahuluan: Stunting merupakan masalah gizi kronis yang terjadi pada anak balita akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Kondisi ini berdampak pada keterlambatan pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, serta peningkatan risiko penyakit di masa depan. Di Desa Bomba, Kabupaten Sigi, prevalensi stunting pada balita mencapai 25%, lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 21,6% (SSGI 2023). Metode: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan pada 19 Februari 2024 di Balai Desa Bomba dengan melibatkan 20 peserta, terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, orang tua balita, kader kesehatan, dan tokoh masyarakat. Metode pelaksanaan meliputi koordinasi dengan pemerintah desa dan puskesmas, penyuluhan interaktif menggunakan media presentasi, poster, dan leaflet, diskusi tanya jawab, serta konsultasi individual terkait gizi dan pencegahan stunting. Hasil: Kegiatan ini meningkatkan pengetahuan peserta mengenai stunting, faktor risiko, dan strategi pencegahan. Terjadi peningkatan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang, pola asuh yang tepat, dan pemantauan tumbuh kembang di posyandu. Beberapa peserta yang memiliki anak terindikasi stunting segera melakukan pemeriksaan lanjutan ke fasilitas kesehatan. Diskusi: Edukasi kesehatan yang terstruktur dan melibatkan berbagai pihak efektif dalam meningkatkan pemahaman serta mendorong perubahan perilaku masyarakat. Keberlanjutan program melalui pendampingan kader kesehatan dan penyuluhan berkala diperlukan untuk memperkuat dampak pencegahan stunting.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025