Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Edukasi Pencegahan Penularan Tuberkulosis di Desa Sibedi, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi Febrianti, Nur; Rosita, Rosita; Iriani, indri
Borneo Community Health Service Journal VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/neotyce.v5i1.5969

Abstract

Tuberculosis sufferers are increasing, data in Sigi Regency is 0.40% who suffer from Tuberculosis so that to deal with this increase, it is necessary to provide education to the community to prevent the transmission of Tuberculosis. The purpose of carrying out community service for efforts to prevent Tuberculosis through providing education in Sibedi Village, Marawola District, Sigi Regency, Central Sulawesi Province. Participants who took part in this activity were 20 people. The form of implementation of this community service activity is in the form of providing education about efforts to prevent Tuberculosis. the media used are power points and leaflets. This activity is carried out once. Results: the service was carried out on Thursday, July 27, 2023 at 03.00-05.00 PM. When the activity began, the community was very enthusiastic to listen to the materials we presented. During the material delivery session, it turned out that many residents did not know about Tuberculosis. This is reflected in the many questions asked regarding the disease. Of the 20 residents who attended, 4 people were found to have had signs and symptoms of Tuberculosis. conclusion: the community service was carried out smoothly, the community response was very good and it is hoped that this community service activity can be carried out routinely.
Health Education Pencegahan Terjadinya Stroke di Desa Enu Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala: Health Education Prevention of Stroke in Enu Village, Sindue District, Donggala Regency Febrianti, Nur; Iriani, Indri; Rosita
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 10: Oktober 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i10.6325

Abstract

Stroke adalah kerusakan pada otak yang muncul mendadak, progresif, dan cepat akibat gangguan peredaran darah otak non traumatik. Gangguan tersebut secara mendadak menimbulkan gejala antara lain kelumpuhan sesisi wajah atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo), perubahan kesadaran, gangguan penglihatan, dan lain-lain. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan terjadinya stroke. Metode penyuluhan dengan menggunakan media power point dan leaflet, dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2023 di Desa Enu. Hasil pengabdian adalah masyarakat datang sesuai waktu yang ditentukan, mendengarkan materi yang disampaikan, serta pada sesi tanya jawab banyak masyarakat yang mengajukan pertanyaan. Pada sesi evaluasi, masyarakat bisa menjawab sesuai dengan materi yang dipaparkan. Kesimpulan kegiatan pengabdian masyarakat telah terlaksana dengan lancar dan diharapkan masyarakat bisa mencegah terjadinya penyakit stroke.
Health Education About Rheumatism Di Desa Sibedi Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi: Health Education About Rheumatism in Sibedi Village, Marawola District, Sigi Regency Iriani, Indri; Rabiah; Sri Yulianti
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 8: Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i8.8386

Abstract

Pendahuluan: Rematik atau artritis merupakan penyakit muskuloskeletal yang dapat menyerang sendi, otot, tulang, ligamen, dan tendon, bersifat kronis, progresif, dan berpotensi menyebabkan kecacatan permanen. Prevalensi nyeri sendi akibat rematik di Indonesia mencapai 7,3% dan meningkat menjadi >15% pada usia di atas 55 tahun (Riskesdas, 2018). Rendahnya pengetahuan masyarakat, khususnya di daerah pedesaan, memicu tingginya miskonsepsi dan keterlambatan deteksi dini. Metode: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan pada 27 Juli 2023 di Desa Sibedi, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, melibatkan 20 peserta. Metode pelaksanaan meliputi koordinasi dengan pemangku kepentingan desa, penyuluhan interaktif menggunakan media presentasi, poster, dan leaflet, serta sesi diskusi dan konsultasi individual. Materi mencakup definisi, jenis, faktor risiko, tanda dan gejala, pencegahan, penatalaksanaan farmakologis dan nonfarmakologis, serta pola hidup sehat. Hasil: Kegiatan meningkatkan pemahaman peserta mengenai hubungan pola makan tinggi purin dengan gout arthritis (85% peserta mampu menyebutkan makanan yang perlu dihindari). Kesadaran terhadap pola hidup sehat meningkat, dan sebagian peserta menyarankan pemeriksaan kesehatan berkala untuk deteksi dini. Edukasi berhasil mengoreksi miskonsepsi seperti anggapan bahwa mandi malam menjadi penyebab tunggal rematik. Kesimpulan: Penyuluhan kesehatan ini efektif meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait pencegahan dan pengelolaan rematik. Keberlanjutan program melalui penyuluhan berkala, keterlibatan kader kesehatan, serta program pendampingan bagi penderita rematik direkomendasikan untuk menekan angka kejadian dan komplikasi di masa depan.
Penyuluhan Kesehatan Tentang Stunting di Desa Bomba Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah: Health Education on Stunting in Bomba Village, Marawola District, Sigi Regency, Central Sulawesi Province Iriani, Indri; Rabiah; Syaiful
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 8: Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i8.8387

Abstract

Pendahuluan: Stunting merupakan masalah gizi kronis yang terjadi pada anak balita akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Kondisi ini berdampak pada keterlambatan pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, serta peningkatan risiko penyakit di masa depan. Di Desa Bomba, Kabupaten Sigi, prevalensi stunting pada balita mencapai 25%, lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 21,6% (SSGI 2023). Metode: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan pada 19 Februari 2024 di Balai Desa Bomba dengan melibatkan 20 peserta, terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, orang tua balita, kader kesehatan, dan tokoh masyarakat. Metode pelaksanaan meliputi koordinasi dengan pemerintah desa dan puskesmas, penyuluhan interaktif menggunakan media presentasi, poster, dan leaflet, diskusi tanya jawab, serta konsultasi individual terkait gizi dan pencegahan stunting. Hasil: Kegiatan ini meningkatkan pengetahuan peserta mengenai stunting, faktor risiko, dan strategi pencegahan. Terjadi peningkatan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang, pola asuh yang tepat, dan pemantauan tumbuh kembang di posyandu. Beberapa peserta yang memiliki anak terindikasi stunting segera melakukan pemeriksaan lanjutan ke fasilitas kesehatan. Diskusi: Edukasi kesehatan yang terstruktur dan melibatkan berbagai pihak efektif dalam meningkatkan pemahaman serta mendorong perubahan perilaku masyarakat. Keberlanjutan program melalui pendampingan kader kesehatan dan penyuluhan berkala diperlukan untuk memperkuat dampak pencegahan stunting.
Penyuluhan Kesehatan Tentang Diabetes Mellitus Di Desa Enu Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah: Health Education on Diabetes Mellitus in Enu Village, Sindue District, Donggala Regency, Central Sulawesi Province Iriani, Indri; Rabiah; Maryam
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 8: Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i8.8385

Abstract

Pendahuluan: Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Perubahan gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat menjadi faktor utama meningkatnya prevalensi DM, baik secara global maupun nasional. Edukasi kesehatan diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan pencegahan DM di masyarakat. Metode: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan di Desa Enu, Kecamatan Sindue, dengan melibatkan 20 peserta dari berbagai kelompok usia. Metode pelaksanaan meliputi koordinasi dengan pemerintah desa dan puskesmas, penyuluhan interaktif menggunakan media presentasi, diskusi, serta pemeriksaan gula darah gratis. Materi meliputi pengertian, faktor risiko, gejala, komplikasi, dan pencegahan DM. Hasil: Kegiatan ini meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang DM, kesadaran pentingnya pola hidup sehat, dan motivasi untuk melakukan pemeriksaan gula darah secara berkala. Beberapa peserta yang terdeteksi memiliki kadar gula darah tinggi diarahkan untuk pemeriksaan lanjutan. Partisipasi aktif terlihat dari antusiasme pada sesi tanya jawab, dan mayoritas peserta menyatakan puas terhadap kegiatan. Kesimpulan: Penyuluhan interaktif tentang DM di Desa Enu efektif dalam meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan motivasi masyarakat untuk mencegah dan mengelola DM. Rekomendasi meliputi pelaksanaan program serupa secara berkala, pelibatan kader kesehatan, dan pendampingan bagi penderita DM.
Penyuluhan Kesehatan Tentang Hipertensi Pada Lansia Di Desa Labuan Lelea Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah: Health Education on Hypertension in the Elderly in Labuan Lelea Village, Labuan District, Donggala Regency, Central Sulawesi Province Iriani, Indri; Sri Yulianti; Maryam
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 8: Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i8.8388

Abstract

Pendahuluan: Lansia (?60 tahun) memiliki risiko lebih tinggi mengalami hipertensi akibat proses penuaan yang menurunkan elastisitas pembuluh darah dan memengaruhi fungsi kardiovaskular. Hipertensi dikenal sebagai silent killer karena dapat terjadi tanpa gejala namun berpotensi menimbulkan komplikasi serius seperti stroke, gagal ginjal, dan penyakit jantung koroner. Berdasarkan Riskesdas 2018, prevalensi hipertensi di Indonesia pada usia 65–74 tahun mencapai 63,2% dan meningkat menjadi 69,5% pada usia >75 tahun. Edukasi kesehatan menjadi salah satu upaya pencegahan yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan mendorong perubahan perilaku lansia. Metode: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan di Desa Labuan Lelea, Kecamatan Labuan, Kabupaten Donggala, melibatkan 20 peserta dari berbagai kalangan usia. Metode pelaksanaan meliputi koordinasi awal dengan pihak desa, penyuluhan interaktif menggunakan media presentasi, leaflet, dan poster, sesi diskusi serta konsultasi kesehatan, serta layanan pemeriksaan kesehatan gratis. Materi meliputi definisi, faktor risiko, tanda/gejala, patofisiologi, komplikasi, dan pencegahan hipertensi. Hasil: Kegiatan penyuluhan meningkatkan pengetahuan peserta terkait pengertian dan faktor risiko hipertensi, kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat, dan pemahaman langkah pencegahan. Sebagian besar peserta yang sebelumnya tidak memahami hubungan pola makan dan gaya hidup dengan hipertensi menjadi lebih sadar akan pentingnya deteksi dini dan pengelolaan faktor risiko. Layanan pemeriksaan kesehatan mendorong peserta untuk melakukan tindak lanjut ke fasilitas kesehatan. Kesimpulan: Penyuluhan kesehatan di Desa Labuan Lelea efektif meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hipertensi dan memotivasi mereka untuk menerapkan gaya hidup sehat. Disarankan kegiatan serupa dilakukan secara berkala dengan melibatkan kader kesehatan desa, pendampingan bagi penderita hipertensi, serta penguatan program gizi keluarga untuk menekan angka kejadian dan komplikasi hipertensi di masa mendatang.
Penyuluhan Kesehatan Tentang Stunting Di Desa Kalukutinggu Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah: Health Education on Stunting in Kalukutinggu Village, Dolo Barat District, Sigi Regency, Central Sulawesi Province Iriani, Indri; Maryam; Muhammad Asrum
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 8: Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i8.8389

Abstract

Pendahuluan: Stunting merupakan masalah gizi kronis yang masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat di Indonesia. Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting nasional sebesar 21,6%, masih di atas target WHO sebesar 20%. Desa Kalukutinggu, Kecamatan Dolo Barat, Kabupaten Sigi, memiliki angka risiko stunting yang tinggi dan rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai pencegahannya. Metode: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan pada 19 Juli 2024 dengan metode ceramah interaktif, diskusi, dan tanya jawab menggunakan media leaflet dan flip chart. Materi meliputi definisi, faktor penyebab, gejala, dampak, dan langkah pencegahan stunting. Peserta adalah masyarakat Desa Kalukutinggu, khususnya orang tua balita. Evaluasi dilakukan melalui observasi partisipasi, sesi tanya jawab, dan skrining kesehatan. Hasil: Kegiatan diikuti oleh 20 peserta dengan antusiasme tinggi. Terdapat peningkatan pengetahuan tentang stunting, pola makan sehat, dan pentingnya deteksi dini. Hasil skrining menemukan 10 anak (21,2%) dengan tanda-tanda stunting. Peserta menunjukkan perubahan sikap awal terhadap gaya hidup sehat dan kesediaan untuk melakukan pemantauan rutin. Kesimpulan: Penyuluhan kesehatan efektif meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait pencegahan stunting. Kegiatan serupa direkomendasikan untuk dilaksanakan secara berkala, melibatkan kader kesehatan desa, dan diintegrasikan dengan program perbaikan gizi keluarga.
Penyuluhan Kesehatan Tentang Diabetes Mellitus Di Desa Enu Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah: Health Education on Diabetes Mellitus in Enu Village, Sindue District, Donggala Regency, Central Sulawesi Province Iriani, Indri; Rabiah; Maryam
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 8: Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i8.8401

Abstract

Pendahuluan: Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Perubahan gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat menjadi faktor utama meningkatnya prevalensi DM, baik secara global maupun nasional. Edukasi kesehatan diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan pencegahan DM di masyarakat. Metode: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan di Desa Enu, Kecamatan Sindue, dengan melibatkan 20 peserta dari berbagai kelompok usia. Metode pelaksanaan meliputi koordinasi dengan pemerintah desa dan puskesmas, penyuluhan interaktif menggunakan media presentasi, diskusi, serta pemeriksaan gula darah gratis. Materi meliputi pengertian, faktor risiko, gejala, komplikasi, dan pencegahan DM. Hasil: Kegiatan ini meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang DM, kesadaran pentingnya pola hidup sehat, dan motivasi untuk melakukan pemeriksaan gula darah secara berkala. Beberapa peserta yang terdeteksi memiliki kadar gula darah tinggi diarahkan untuk pemeriksaan lanjutan. Partisipasi aktif terlihat dari antusiasme pada sesi tanya jawab, dan mayoritas peserta menyatakan puas terhadap kegiatan. Kesimpulan: Penyuluhan interaktif tentang DM di Desa Enu efektif dalam meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan motivasi masyarakat untuk mencegah dan mengelola DM. Rekomendasi meliputi pelaksanaan program serupa secara berkala, pelibatan kader kesehatan, dan pendampingan bagi penderita DM.
Penyuluhan Kesehatan Tentang Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) Di Desa Bomba, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah: Health Education on Gestational Diabetes Mellitus (GDM) in Bomba Village, Marawola District, Sigi Regency, Central Sulawesi Province Rosita; Febrianti, Nur; Iriani, Indri
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 8: Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i8.8432

Abstract

Kualitas Diabetes Mellitus Gestasional merupakan suatu gangguan toleransi glukosa yang pertama kali ditemukan pada saat kehamilan, keadaan ini terjadi pada seorang wanita yang belum pernah didiagnosis diabetes kemudian menunjukkan kadar glukosa yang tinggi selama kehamilan. Berdasarkan riset International Diabetes Federation, 90% kasus diabetes pada wanita hamil merupakan kasus diabetes gestasional. Pada ibu yang mengalami Diabetes mellitus Gestasional (DMG) akan timbul beberapa masalah kesehatan yaitu masalah yang terjadi saat periode kehamilan dan persalinan yaang berdampak pada peningkatan risiko preeklamsia dan eklamsia serta terjadi makrosomia dan dapat mengalami hipoglikemia perinatal. Sedangkan untuk dampak jangka panjangnya ibu mengalami risiko obesitas dan diabetes mellitus tipe 2 baik pada ibu maupun anak yang dilahirkan. Kegiatan PkM ini dilaksanakan pada ibu hamil yang tinggal di Desa Bomba, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan penyuluhan kesehatan dengan media penyuluhan menggunakan media Power Point dan Leaflet untuk dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang DMG. Hasil kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini menyimpulkan bahwa pemahaman ibu hamil tentang penyakit DMG mengalami peningkatan. Pada awalnya terdapat 16 orang ibu hamil belum mengetahui secara umum tentang penyakit DMG dan 4 orang yang sudah memiliki tanda dan gejala DMG, tetapi setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang DMG terdapat 19 orang yang mengalami peningkatan pengetahuan sehingga mereka dapat melakukan pencegahan dan pengobatan secara rutin di Puskesmas untuk mempertahankan kualitas hidup yang lebih sehat dan lebih baik di masa kehamilan, persalinan, dan setelah persalinan. Namun, masih terdapat 1 orang yang masih belum maksimal dalam memahami materi penyuluhan yang diberikan.
Asuhan Keperawatan Pada An. A Usia 26 Bulan Implementasi Terapi Komperes Bawang Merah Untuk Menurunkan Suhu Tubuh Dengan Diagnosis Keperawatan Hipertermia Di Wilayah Kerja Uptd Talise: Nursing Care For 26-Month-Old A, Implementing Shallot Compress Therapy To Reduce Body Temperature With The Nursing Diagnosis Of Hyperthermia In Talise Public Health Center Working Area Zahra Rusli, Siti; Iriani, Indri; Rabiah, Rabiah
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 10: Oktober 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i10.8674

Abstract

Latar Belakang Hipertermia merupakan suatu kondisi meningkatnya suhu tubuh di atas batas normal (>38°C), yang sering terjadi pada anak usia balita sebagai respon terhadap infeksi atau gangguan sistem tubuh lainnya. Kondisi ini berpotensi menimbulkan komplikasi serius seperti dehidrasi, kejang demam, hingga gangguan neurologis jika tidak ditangani dengan tepat. Tujuan penelitian ini untuk melakukan Asuhan Keperawatan Pada An. A Usia 26 Bulan Implementasi Terapi Kompres Bawang Merah Untuk Menurunkan Suhu Tubuh Dengan Diagnosis Keperawatan Hipertermia. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi kasus deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah klien anak dengan diagnosis hipertermia yang berada di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Talise, sampel adalah klien anak dengan masalah hipertermia. Hasil penelitian dari pengkajian yang di lakukan kepada An. A di temukan data subjektif ibu klien mengatakan klien demam sejak 2 hari yang lalu, demam dirasakan pada malam hari, batuk berdahak, gelisah, rewel, flu dan sulit tidur klien juga nampak suhu tubuh meningkat diatas batas normal, kulit teraba hangat, gelisah dan rewel. Tanda-tanda vital : TD= 106/63 mmhg, N= 150x/mnt, S= 38,4°C, RR= 55 x/mnt.diagnosa yang ditemukan pada anak an. A yaitu hipertermia. Setelah diberikan terapi kompres bawang merah terjadi penurunan suhu tubuh yaitu pada implementasi h-1 didapatkan hasil tubuh dari di dapatkan hasil suhu tubuh dari 38,4°C menjadi 38,0°C. Pada implementasi hari ke 2 di temukan hasil suhu tubuh dari 37,9°C menjadi 37,7°C dan pada implementasi hari ke 3 di temukan hasil suhu tubuh dari 37,6°C menjadi 36,6°C. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa adanya penurunan suhu tubuh setelah dilakukan kompres hangat. Pada hari pertama pengkajian didapatkan hasil suhu tubuh 38,4°C. Setelah dilakukan tindakan terapi kompres bawang merah sampai hari ke-3, suhu tubuh menurun menjadi 36,6°C.