Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara metode penilaian kerusakan jalan secara visual (Bina Marga) dan metode struktural menggunakan Light Weight Deflectometer (LWD) pada ruas Jalan Sumbersari–Patrang, Kabupaten Jember. Metode Bina Marga digunakan untuk menentukan nilai kondisi jalan berdasarkan jenis dan luas kerusakan permukaan, sementara LWD digunakan untuk mengukur lendutan akibat beban dinamis guna menghitung modulus elastisitas perkerasan. Penelitian dilakukan pada 10 segmen pengamatan dan 25 titik uji LWD.Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang sangat kuat dan signifikan secara statistik antara nilai kondisi jalan dan lendutan, dengan persamaan regresi y=−38,28x+451,12y = -38{,}28x + 451{,}12y=−38,28x+451,12, R kuadrat = 0,938, dan p lebih kecil dari 0,00001. Artinya, semakin buruk kondisi visual jalan, semakin besar lendutan struktural yang terjadi. Meskipun kedua metode menilai aspek yang berbeda, keduanya dapat saling melengkapi dalam memberikan gambaran menyeluruh terhadap kondisi perkerasan jalan, sehingga lebih efektif digunakan secara terpadu dalam perencanaan pemeliharaan.
Copyrights © 2025