Kemacetan lalu lintas merupakan permasalahan utama yang dihadapi kota-kota besar di Indonesia, termasuk Kota Bandung. Kompleksitas masalah ini menuntut inovasi kebijakan transportasi yang tidak hanya bersifat teknokratis, tetapi juga kolaboratif. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengurangan kemacetan di Kota Bandung melalui pendekatan kolaboratif dalam tata kelola transportasi. Metode yang digunakan adalah kajian literatur dengan menelaah publikasi ilmiah terindeks Scopus serta data kebijakan lokal dan dokumen perencanaan pemerintah daerah. Hasil kajian menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat menjadi kunci dalam merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan transportasi yang efektif dan berkelanjutan. Keterlibatan aktif perguruan tinggi seperti ITB, Unpad, dan Unpas menghasilkan pendekatan berbasis bukti (evidence-based policy), yang tercermin dalam perencanaan Transit-Oriented Development (TOD) dan penerapan Low Emission Zone (LEZ). Namun, tantangan dalam koordinasi antarinstansi dan konsistensi pelaksanaan kebijakan masih menjadi hambatan utama.
Copyrights © 2025