Hipertensi merupakan penyakit kronis yang membutuhkan pengobatan jangka panjang dengan biaya yang cukup tinggi. Pemilihan terapi yang kurang tepat dapat menyebabkan hasil pengobatan tidak optimal dan meningkatkan beban ekonomi bagi pasien maupun penyedia layanan kesehatan. Untuk menentukan terapi antihipertensi yang paling efektif dan efisien, diperlukan analisis farmakoekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas dan efisiensi penggunaan kombinasi antihipertensi A (Candesartan+Bisoprolol) dengan kombinasi B (Candesartan+Amlodipin). Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan data sekunder dari rekam medis pasien rawat jalan peserta BPJS di RSUD Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, pada periode April–Juli 2024. Jumlah sampel terdiri dari 80 pasien, dengan masing-masing 40 pasien pada kelompok kombinasi A dan kombinasi B. Analisis dilakukan dengan uji Chi-Square untuk efektivitas serta analisis Cost-Effectiveness untuk efisiensi biaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi A lebih efektif dengan 33 pasien memiliki tekanan darah terkendali, sementara pada kombinasi B hanya 29 pasien. Dari segi efisiensi, kombinasi A juga lebih hemat dengan total biaya Rp 29.659.769,93, lebih rendah daripada kombinasi B. Berdasarkan perhitungan unit cost, ACER, dan ICER, kombinasi A lebih unggul secara keseluruhan. Kesimpulannya, kombinasi A lebih efektif dan efisien dibandingkan kombinasi B, meskipun berbeda dengan hasil penelitian RS Bhayangkara 2019 yang menyebut kombinasi A lebih efektif namun kombinasi B lebih efisien.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025