Gizi buruk pada balita merupakan fenomena gunung es yang disebabkan oleh kurangnya deteksi dini dan rendahnya kesadaran orang tua terhadap status gizi anak. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) merupakan metode skrining sederhana, cepat, dan valid untuk mendeteksi wasting pada anak usia 6–59 bulan, namun presisi dan akurasinya sangat bergantung pada keterampilan pengukur. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pelatihan terhadap presisi dan akurasi ibu/pengasuh dalam mengukur LiLA serta kemampuan mereka mengklasifikasikan status gizi anak. Penelitian menggunakan desain Pre-Experimental One Group Pretest-Posttest pada 40 ibu/pengasuh yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner, pita LiLA, dan lembar observasi, kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-Square dan Wilcoxon (α=0,05). Hasil menunjukkan hubungan signifikan antara keterampilan mengukur LiLA dengan kemampuan mengklasifikasikan status gizi berdasarkan warna pita LiLA (p=0,017). Disimpulkan bahwa pelatihan meningkatkan presisi dan akurasi pengukuran LiLA, sekaligus meningkatkan kemampuan ibu/pengasuh dalam mengklasifikasikan status gizi balita secara mandiri.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025