Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENERAPAN LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SMPN KABUPATEN PASURUAN Rahayu, Tanti; Nugroho, Endik Deni
Borneo Journal of Biology Education (BJBE) Vol 1, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education Biology Education Departement

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.144 KB) | DOI: 10.35334/bjbe.v1i1.957

Abstract

Setiap inovasi pendidikankhususnya dalam perubahan kurikulum dan peningkatan SDM yang dihasilkan dari upayapendidikan selalu berawal dan bermuara pada guru.Perlunya upaya dan usaha-usaha supaya guru mengetahui dan mau meningkatkan kompetensi guru dalam rangkaperbaikan mutu pendidikan, Lesson Study merupakan salah satu alternatif usaha yang sangat menarik untuk dipilih memajukan sekolah, meningkatkan kompetensi guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Pelaksanaan Lesson Study berbasis sekolah (LSBS) SMPN 2 Grati sebagai piloting di Kabupaten Pasuruan pada tahun 2007, sedangkan SMPN 1 Gondangwetan juga menerapkan LSBS tahun 2009. Penelitian ini bertujuan mengetahui kendala dan dampak LSBS terhadap peningkatan kompetensi guru selama pelaksanaan LSBS di SMPN Kabupaten Pasuruan. Pendekatan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif,data-data dalam penelitian ini diperoleh dengan penyebaran kuesioner dan pengamatan langsung kelapangan dengan wawancara.Kualitas kompetensi guru SMPN 2 Grati dan SMPN 1 Gondangwetan dapat ditingkatkan melalui implementasi Lesson study. Untuk lebih mengoptimalkan kegiatan lesson study berbasis sekolah (LSBS) diperlukan kesadaran diri sendiri sebagai pendidik untuk kemajuan kualitas guru dan pembelajaran, dukungan kepala sekolah, kebijakan dinas pendidikan, pengawas dan kolega guru membentuk sikap kolaboratif yang efektif, baik dalam kegiatan menyusun  perangkat, observasi danrefleksi untuk kemajuan pendidikan nasional.
Hubungan Pengetahuan Gizi dan Perilaku Jajan dengan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Putri Ayuningthias Logo; Laga Nur, Marselinus; Rahayu, Tanti
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): April 2025
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/sehatmas.v4i2.4879

Abstract

School children are an age group that is in the phase of growth and development so that the fulfillment of nutrition in school children is very important. The level of knowledge affects the behavior of choosing snacks and nutritional status. This study aims to determine the relationship between nutritional knowledge, snacking behavior and nutritional status of students at SD GMIT Kuanino 3 and SD Negeri Kuanino Kupang City. This type of research is analytic observational with Cross-Sectional research design. Respondents consisted of 74 fourth and fifth grade students who were selected using purposive sampling technique. Data were collected using interview, observation and documentation techniques. The relationship analysis used Chi Square statistical test. The results showed that there was a relationship between nutritional knowledge and students' snacking behavior (p-value = 0.005). The results also showed that there was no relationship between nutritional knowledge and nutritional status (p-value = 0.766). This study is expected to be a reference for schools, parents, and related agencies to increase education about healthy snacks selection, and strengthen supervision of food safety in the school environment.
DAMPAK PELATIHAN IBU/PENGASUH TERHADAP PRESISI DAN AKURASI PENGUKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) PADA BAYI DAN BALITA UNTUK KLASIFIKASI STATUS GIZI DI KELURAHAN OESAPA KOTA KUPANG Helni, Antonius Bin; Nur , Marselinus Laga; Rahayu, Tanti; Jutomo, Lewi
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.45618

Abstract

Gizi buruk pada balita merupakan fenomena gunung es yang disebabkan oleh kurangnya deteksi dini dan rendahnya kesadaran orang tua terhadap status gizi anak. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) merupakan metode skrining sederhana, cepat, dan valid untuk mendeteksi wasting pada anak usia 6–59 bulan, namun presisi dan akurasinya sangat bergantung pada keterampilan pengukur. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pelatihan terhadap presisi dan akurasi ibu/pengasuh dalam mengukur LiLA serta kemampuan mereka mengklasifikasikan status gizi anak. Penelitian menggunakan desain Pre-Experimental One Group Pretest-Posttest pada 40 ibu/pengasuh yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner, pita LiLA, dan lembar observasi, kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-Square dan Wilcoxon (α=0,05). Hasil menunjukkan hubungan signifikan antara keterampilan mengukur LiLA dengan kemampuan mengklasifikasikan status gizi berdasarkan warna pita LiLA (p=0,017). Disimpulkan bahwa pelatihan meningkatkan presisi dan akurasi pengukuran LiLA, sekaligus meningkatkan kemampuan ibu/pengasuh dalam mengklasifikasikan status gizi balita secara mandiri.
GAMBARAN KETERSEDIAAN VAKSIN ANTI RABIES (VAR) SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN RABIES BERBASIS ONE HEALTH DI KABUPATEN KUPANG Ingtyas, Tesalifu; Larasati, Galuh Wiedani K. D.; Rahayu, Tanti; Syamruth, Yendris K.
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46727

Abstract

Rabies merupakan penyakit zoonosis yang bersifat fatal, disebabkan oleh virus dari genus Lyssavirus (famili Rhabdoviridae), yang menyerang sistem saraf pusat mamalia, termasuk manusia, dan mengakibatkan sekitar 55.000 kematian setiap tahun di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kabupaten Kupang yang merupakan salah satu wilayah endemis rabies di Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatatkan empat kasus kematian akibat rabies selama tahun 2024. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan ketersediaan Vaksin Anti Rabies (VAR) berdasarkan enam aspek manajemen farmasi, yakni perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penggunaan, dan pelaporan, dengan pendekatan one health. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui wawancara mendalam (in-depth interview) terhadap 13 informan dari instansi terkait. Data hasil wawancara ditranskrip dan disajikan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan dilakukan secara mandiri oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan. VAR diperoleh Puskesmas dan Puskeswan berdasarkan formulir permintaan dan disimpan dalam lemari pendingin bersuhu 2–8°C, serta diberikan kepada korban gigitan Hewan Penular Rabies (HPR). Penggunaan vaksin dibedakan antara hewan dan manusia, dengan pengawasan dokter dan dokter hewan. Pelaporan dilakukan secara manual dan digital melalui aplikasi SMILE (manusia), serta WVS dan iSIKHNAS (hewan). Kesimpulannya, pelaksanaan ketersediaan VAR pada enam aspek, baik untuk manusia maupun hewan, telah berjalan dengan cukup optimal, akan tetapi masih terdapat beberapa kendala seperti; distribusi ke daerah terpencil yang memengaruhi kualitas vaksin, keterbatasan akses internet yang menghambat pelaporan melalui WVS dan iSIKHNAS, rendahnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya rabies, serta sulitnya pengendalian populasi anjing liar meskipun telah diterbitkan surat edaran pemerintah.
GAMBARAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER DI PUSKESMAS WAE NAKENG KABUPATEN MANGGARAI BARAT Eda, Maria Gunasti; Dodo, Dominirsep O.; Rahayu, Tanti; Mado, Fransiskus G.
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.47600

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yang masih tinggi menjadi indikator bahwa pelayanan kesehatan primer masih menghadapi tantangan dalam mencapai Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang diharapkan. Sebagai respons, Puskesmas Wae Nakeng ditunjuk sebagai pelaksana kebijakan Integrasi Layanan Primer (ILP) yang bertujuan untuk mentransformasi layanan kesehatan yang terfragmentasi menjadi sistem yang terintegrasi berdasarkan pendekatan siklus hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi kebijakan ILP dari perspektif tenaga kesehatan sebagai pelaksana di lini terdepan, dengan menggunakan kerangka Consolidated Framework for Implementation Research (CFIR), serta mengevaluasi capaian implementasinya berdasarkan indikator implementation outcome yang mencakup adopsi, implementasi, dan keberlanjutan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam semi-terstruktur, observasi partisipatif, studi dokumentasi, dan diskusi kelompok terarah (FGD) terhadap informan yang dipilih secara purposif, yaitu kepala puskesmas, koordinator klaster, dan tenaga pelaksana layanan. Analisis data dilakukan secara tematik berdasarkan domain CFIR dan indikator hasil implementasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan ILP di Puskesmas Wae Nakeng berjalan dengan baik. Keberhasilan didukung oleh keunggulan relatif dari intervensi, kolaborasi lintas sektor yang kuat, kesiapan organisasi, serta kemampuan adaptif dan sikap proaktif tenaga kesehatan. Proses implementasi berlangsung secara partisipatif dan terstruktur. Tingkat adopsi dan penerimaan terhadap program tinggi, pelaksanaan berlangsung secara konsisten, serta terdapat potensi keberlanjutan yang kuat. Namun, tantangan tetap ada pada keterbatasan sarana prasarana dan rendahnya partisipasi masyarakat. Implementasi kebijakan ILP di Puskesmas Wae Nakeng menunjukkan keberhasilan baik dari sisi struktur maupun operasional. Dukungan lintas sektor, kesiapan organisasi, dan kapasitas tenaga kesehatan menjadi kunci utama. Meski demikian, diperlukan penguatan fasilitas dan strategi pemberdayaan masyarakat untuk menjamin keberlanjutan jangka panjang. Kata kunci : CFIR, Implementasi Kebijakan ILP, Implementation Outcome Daftar Pustaka : 60 (2021-2025)
HUBUNGAN SANITASI DENGAN KEBERADAAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KELURAHAN OESAPA KOTA KUPANG Arraniri, Bisriansyah; Sahdan, Mustakim; Rahayu, Tanti; Setyobudi, Agus
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48230

Abstract

Air merupakan elemen yang sangat krusial bagi keberlangsungan hidup manusia, baik dalam sektor pertanian, kegiatan domestik, maupun aktivitas perkantoran. Air minum yang memenuhi standar seharusnya bersifat bening, tidak memiliki warna, rasa, maupun bau. Kualitas air minum yang menurun secara mikrobiologi dapat menyebabkan penyakit yang diakibatkan oleh air minum salah satunya yaitu diare. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara sanitasi tempat, sanitasi peralatan, serta higiene penjamah dengan keberadaan bakteri Escherichia coli pada depot air minum isi ulang yang beroperasi di Kelurahan Oesapa, Kota Kupang. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Adapun populasi dalam penelitian ini terdiri dari 60 depot air minum isi ulang yang berada di wilayah Kelurahan Oesapa. Sampel penelitian ini menggunakan teknik sampling random yaitu semua populasi dijadikan sampel, namun yang bersedia menjadi sampel berjumlah 50 depot. Variabel penelitian ini terdiri dari sanitasi tempat, sanitasi peralatan, dan higiene penjamah sebagai variabel independen dan variabel dependen yaitu keberadaan bakteri Escherichia coli pada depot air minum isi ulang. Data dikumpulkan menggunakan lembar kuesioner observasi checklist. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan uji univariat dan bivariat. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sanitasi tempat, sanitasi peralatan, serta higiene penjamah dengan keberadaan bakteri Escherichia coli pada depot air minum isi ulang, sebagaimana ditunjukkan oleh nilai p < 0,05. Ketidakhubungan ini disebabkan oleh tidak ditemukannya bakteri Escherichia coli pada sampel air minum isi ulang yang diperiksa.
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM IMUNISASI DASAR LENGKAP DI PUSKESMAS OEBOBO KOTA KUPANG TAHUN 2024 GAA, KALISTA; Sirait, Rina Waty; Rahayu, Tanti; Dodo, Dominirsep O.
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48467

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) di Puskesmas Oebobo, Kota Kupang, tahun 2024 dengan menganalisis komponen input (sumber daya, pendanaan, dan sarana), proses (perencanaan, pelaksanaan, pencatatan, supervisi), serta output berupa cakupan imunisasi.Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi dari informan kunci dan pendukung. Analisis data dilakukan menggunakan model Miles dan Huberman dengan teknik triangulasi untuk validasi informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan imunisasi di Puskesmas Oebobo telah terstruktur dengan baik dari sisi organisasi dan logistik. Namun masih ditemukan berbagai hambatan, seperti keterbatasan dana, ketidaksesuaian data sasaran, penolakan imunisasi oleh masyarakat, dan mobilitas penduduk yang tinggi. Pencatatan menggunakan aplikasi ASIK dan pengelolaan vaksin dilakukan secara ketat. Supervisi internal berjalan baik, namun supervisi eksternal masih minim. Meskipun pelaksanaan telah sesuai pedoman, cakupan IDL tahun 2024 hanya mencapai 45,7%, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Diperlukan peningkatan kualitas perencanaan, edukasi masyarakat, penguatan koordinasi lintas sektor, serta pemutakhiran data sasaran untuk mendukung keberhasilan program imunisasi.