Budaya keselamatan dalam industri kesehatan, dianggap sebagai inisiatif penting untuk meningkatkan keselamatan pasien dan rumah sakit merupakan salah satu sara pemberi layanan kesehatan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan budaya keselamatan pasien di RS GMIM Siloam Sonder. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di RS GMIM Siloam Sonder pada Mei-Juli 2025. Jumlah responden sebanyak 103 staf medis dan keperawatan. Instrument yang digunakan yaitu kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan uji fisher exact dan multivariat regresi logistic multinominal. Hasil uji fisher exact diperoleh untuk kerjasama p=0,034, pengaturan staf dan tempo kerja p=0,827, pembelajaran organisasi p=0,724, respon terhadap eror p=0,003, dukungan supervisor p=0,016, komunikasi tentang eror p=0,094, keterbukaan komunikasi p=0,364, pelaporan kejadian p=0,325, dukungan manajemen p=0,025 dan penyerahan dan pertukaran informasi p=0,188. Hasil analisis multivariat ditemukan nilai -2 log likelihood of reduced model tertinggi yaitu dengan nilai 17,561 pada variabel respon terhadap eror dan nilai sig. 0,011. Kesimpulan penelitian ini yaitu faktor yang tidak berhubungan yaitu pengaturan staf dan tempo kerja, pembelajaran organisasi, komunikasi tentang eror, keterbukaan komunikasi, pelaporan kejadian serta penyerahan dan pertukaran informasi, sedangkan faktor yang berhubungan dengan penerapan budaya keselamatan pasien di RS GMIM Siloam Sonder yaitu faktor kerjasama, respon terhadap eror, dukungan supervisor dan dukungan manajemen. Faktor yang paling berhubungan yaitu respon teradap eror.
Copyrights © 2025