Erling David Kaunang
Universitas Sam Ratulangi

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN PENYAKIT JANTUNG BAWAAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO TAHUN 2009-2013 Maramis, Pingkan Putri; Kaunang, Erling David; Rompis, Johnny
e-CliniC Vol 2, No 2 (2014): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v2i2.5050

Abstract

Abstract: Congenital heart disease (CHD) is a congenital disorder that is common, with the incidence of 30% of all congenital abnormalities. The incidence of congenital heart disease in developed countries and developing countries ranges from 6-10 cases per 1000 live births, with an average of 8 per 1,000 live births. Nutritional status of a person is basically the person's state of health as a reflection of food consumption and use by the body. Many factors influence the nutritional status of infants and children with congenital heart disease. Nutritional status of patients with CHD is influenced nutrient inputs, energy requirements, dietary components. Objective: Knowing the relationship between congenital heart disease with nutritional status in children.  Methods:  This study is a retrospective analytic approach. The subjects were all children with congenital heart disease who are hospitalized in the Section of Child Health, Prof. Dr.  R. D. Kandou Manado in 2009-2013. The data taken in the form of data gender of the child, the child's age, weight and height as well as nutritional status. Data analysis was performed by Chi-Square test. Result: The number of respondents were 53 children, 34 boys and 19 girls. Types of congenital heart disease is the most common type of Atrial Septal Defect. Most people with experience malnutrition (54.7%), followed by poor nutrition (37.8%) and good nutrition (7.5%). With Chi-Square test of the hypothesis, obtained p-value = 0.045 which suggests a link between congenital heart disease with nutritional status in children. Conclusion: Based on the results of congenital heart disease associated with poor nutritional status in children or less. Keyword: congenital heart disease, nutritional status.   Abstrak: Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan kelainan bawaan yang sering dijumpai, dengan angka kejadian 30% dari seluruh kelainan bawaan.1 Insiden PJB dinegara maju maupun negara berkembang berkisar 6 – 10 kasus per 1000 kelahiran hidup, dengan rata-rata 8 per 1000 kelahiran hidup. Status gizi seseorang pada dasarnya merupakan keadaan kesehatan orang tersebut sebagai refleksi dari konsumsi pangan serta penggunaannya oleh tubuh.1 Banyak faktor ikut mempengaruhi status gizi pada bayi dan anak dengan PJB.2 Status gizi penderita PJB dipengaruhi masukan nutrien, kebutuhan energi, komponen diet.1 Tujuan: Mengetahui adanya hubungan antara penyakit jantung bawaan dengan status gizi pada anak. Metode: Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan retrospektif. Subjek penelitian adalah semua anak dengan penyakit jantung bawaan yang dirawat inap di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado tahun 2009-2013. Data yang diambil berupa data jenis kelamin anak, umur anak, berat badan dan tinggi badan anak serta status gizi. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-Square. Hasil: Jumlah responden sebanyak 53 anak, 34 anak laki-laki dan 19 anak perempuan. Jenis PJB yang paling banyak diderita adalah jenis Atrial Septal Defect. Kebanyakan penderita mengalami gizi kurang (54.7%), diikuti dengan gizi buruk (37.8%) dan gizi baik (7.5%). Dengan uji hipotesis Chi-Square, didapatkan p-value = 0.045 yang menunjukkan adanya hubungan antara penyakit jantung bawaan dengan status gizi pada anak. Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian didapatkan penyakit jantung bawaan berhubungan dengan status gizi buruk atau kurang pada anak. Kata Kunci: penyakit jantung bawaan, status gizi.
Analysis of emergency department waiting time evidence from a tertiary hospital in Indonesia: A qualitative study Alouw, Christy Natalia; Kaunang, Erling David; Homenta, Heriyannis
Science Midwifery Vol 13 No 3 (2025): August: Health Sciences and related fields
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v13i3.2001

Abstract

Prolonged waiting times in the Emergency Department caused by high patient volume, limited resources, and operational inefficiencies. This study aims to identify and analyze the factors contributing to waiting times in the Emergency Department. This qualitative descriptive study was conducted over three months (March to May 2025) in the Emergency Department of Prof. Dr. R. D. Kandou General Hospital, Manado. Participants including hospital leadership, emergency physicians, nurses, and the ED head were purposively selected. Data were gathered through semi-structured interviews, direct observations, and patient flow data from the electronic medical records dashboard. Analysis used triangulation to identify patterns and factors influencing waiting times. Emergency Department employs a triage system prioritizing patients by urgency, but faces challenges such as high patient volume, limited staffing and beds, technical issues, and communication delays. Despite efforts to reduce waiting times, critically ill patients often exceed recommended ED stays due to complex care needs. Continuous improvements focus on increasing staff, enhancing infrastructure and information systems, strengthening coordination, and educating the public to optimize patient flow and service quality. Despite effective triage and digital queue systems, persistent staffing, infrastructure, and coordination challenges continue to limit ED efficiency, so improving these areas is essential to enhance performance.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RS GMIM SILOAM SONDER Kussoy, Kevin D W; Rampengan, Starry H.; Pertiwi, Junita Maja; Kaunang, Erling David; Kristanto, Erwin
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48233

Abstract

Budaya keselamatan dalam industri kesehatan, dianggap sebagai inisiatif penting untuk meningkatkan keselamatan pasien dan rumah sakit merupakan salah satu sara pemberi layanan kesehatan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan budaya keselamatan pasien di RS GMIM Siloam Sonder. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di RS GMIM Siloam Sonder pada Mei-Juli 2025. Jumlah responden sebanyak 103 staf medis dan keperawatan. Instrument yang digunakan yaitu kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan uji fisher exact dan multivariat regresi logistic multinominal. Hasil uji fisher exact  diperoleh untuk kerjasama p=0,034, pengaturan staf dan tempo kerja p=0,827, pembelajaran organisasi p=0,724, respon terhadap eror p=0,003, dukungan supervisor p=0,016, komunikasi tentang eror p=0,094, keterbukaan komunikasi p=0,364, pelaporan kejadian p=0,325, dukungan manajemen p=0,025 dan penyerahan dan pertukaran informasi p=0,188. Hasil analisis multivariat ditemukan nilai -2 log likelihood of reduced model tertinggi yaitu dengan nilai 17,561 pada variabel respon terhadap eror dan nilai sig. 0,011. Kesimpulan penelitian ini yaitu faktor yang tidak berhubungan yaitu pengaturan staf dan tempo kerja, pembelajaran organisasi, komunikasi tentang eror, keterbukaan komunikasi, pelaporan kejadian serta penyerahan dan pertukaran informasi, sedangkan faktor yang berhubungan  dengan penerapan budaya keselamatan pasien di RS GMIM Siloam Sonder yaitu faktor kerjasama, respon terhadap eror, dukungan supervisor dan dukungan manajemen. Faktor yang paling berhubungan yaitu respon teradap eror.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Hipertensi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, Kota Manado, Indonesia Mala, Hartika Angreine; Kapantow, Nova Hellen; Kaunang, Erling David; Korompis, Grace E. C.; Tahulending, Jane M. F.
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 5 (2025): Oktober 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i5.2357

Abstract

Hipertensi adalah salah satu penyakit tidak menular yang paling umum dan faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular, ginjal, dan serebrovaskular. Kepatuhan pengobatan memainkan peran penting dalam mencapai hasil terapi yang optimal, namun tingkat kepatuhan masih suboptimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan kepatuhan pengobatan antihipertensi di antara pasien yang mengunjungi Pusat Kesehatan Masyarakat Bahu di Manado, Indonesia. Desain cross-sectional diterapkan dengan melibatkan 86 responden yang dipilih secara purposif. Variabel independen meliputi durasi hipertensi, tingkat pengetahuan, aksesibilitas ke layanan kesehatan, dukungan keluarga, dan tingkat pendidikan. Kepatuhan pengobatan diukur menggunakan Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8). Data dianalisis menggunakan uji Chi-square dan regresi logistik. Analisis bivariat mengungkapkan hubungan yang signifikan antara kepatuhan dan durasi pengobatan (p=0,009), pengetahuan (p=0,004), akses ke layanan kesehatan (p=0,004), dukungan keluarga (p=0,032), dan tingkat pendidikan (p=0,002). Regresi logistik mengidentifikasi tingkat pendidikan (p=0,002; OR=5,809) sebagai faktor yang paling berpengaruh, diikuti oleh pengetahuan (p=0,008; OR=5,416). Dapat disimpulkan bahwa pendidikan yang lebih tinggi dan pengetahuan yang lebih baik secara signifikan meningkatkan kepatuhan pengobatan pada pasien hipertensi. Penguatan edukasi pasien dan keterlibatan keluarga direkomendasikan untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan.