Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. Meskipun terapi farmakologis terbukti efektif dalam mengendalikan tekanan darah, penggunaannya sering kali disertai dengan efek samping yang tidak diinginkan, sehingga mendorong pencarian terapi alternatif yang lebih aman. Salah satu terapi alternatif yang mulai banyak diminati adalah terapi bekam, khususnya bekam basah. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau efektivitas, jumlah sesi optimal, serta aspek keamanan dari terapi bekam pada penderita hipertensi melalui metode systematic literature review. Sebanyak 24 studi dengan total 798 partisipan yang diperoleh dari database PubMed, Science Direct, dan Google Scholar dianalisis. Hasil menunjukkan bahwa 93,8% studi melaporkan penurunan signifikan tekanan darah sistolik, berkisar antara 3,07 hingga 41,5 mmHg. Sementara itu, 79,7% studi mencatat penurunan signifikan tekanan darah diastolik, dengan penurunan tertinggi mencapai 14,4 mmHg. Meskipun jumlah sesi bekam yang optimal belum dapat disimpulkan secara pasti, terapi dengan dua sesi atau lebih cenderung memberikan hasil penurunan tekanan darah yang lebih besar dibandingkan dengan satu sesi. Tidak ditemukan laporan mengenai efek samping serius dalam studi yang ditinjau. Dengan demikian, terapi bekam dinilai efektif dan relatif aman sebagai terapi tambahan atau alternatif dalam pengelolaan hipertensi.
Copyrights © 2025