Penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroba patogen masih menjadi suatu masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Pada umumnya, pencegahan dilakukan dengan penyemprotan disinfektan berbahan dasar kimia, namun penggunaananya dapat menimbulkan kerusakan kulit sehingga diperlukan alternatif lain, salah satunya dengan menggunakan bahan alami yaitu ekstrak etil asetat kulit ranting sengon (Falcataria moluccana) dan batang bambu (Bambusa sp.). Mengetahui efektivitas antimikroba ekstrak etil asetat kulit ranting sengon (Falcataria moluccana) dan asap cair batang bambu (Bambusa sp.) sebagai disinfektan. Menggunakan rancangan eksperimental. Data diambil dari 5 perlakuan pada metode difusi menggunakan campuran ekstrak etil asetat kulit ranting sengon (Falcataria moluccana) dan asap cair batang bambu (Bambusa sp.) dengan masing-masing perbandingan 50:50, 40:60, 30:70, 20:80, 10:90 kemudian hasil terbaik dilakukan uji swab pada meja. Pada metode difusi didapatkan hasil terbaik yaitu pada perbandingan 40:60 dan 20:80. Uji swab menghasilkan persentase penurunan bakteri sebesar 78,93% dan persentase penurunan jamur sebesar 83,27%. Ekstrak etil asetat kulit ranting sengon (Falcataria moluccana) dan asap cair batang bambu (Bambusa sp.) memiliki sifat antimikroba sehingga dapat dijadikan sebagai disinfektan.
Copyrights © 2025