ABSTRACTAnthelmintics are drugs used to eradicate worms from the human or animal body. This study aims to determine whether ethanol extract of rattan stem tubers can be formulated as a syrup preparation and to determine how the physical evaluation of ethanol extract syrup preparation of rattan stem tubers. The research method used was laboratory experimental design. The test animals used were 75 heads, which were divided into 5 groups with 3 replications. The research was conducted with activity tests using Ascaridia galli worms soaked in rattan stem tuber extract syrup (Calamus rotang L.) with concentrations of 0.5%; 0.75%; and 1%. Piperazine citrate 0.9% was used as positive control and NaC1 0.9% physiological solution as negative control. Observations were made every 15 minutes by looking at whether lysis occurred in the worms. The results of testing the activity of rattan stem tuber extract showed that all concentrations of rattan stem tuber extract syrup (0.5%; 0.75%; and 1%) had a mortality percentage of 100%. Statistical results at concentrations of 0.75% and 1% are not significantly different from the positive control (> 0.05). This shows that rattan stem tuber extract syrup (Calamus rotang L.) has anthelmintic activity.                                       ABSTRAKABSTRAKAntelmintik merupakan obat yang digunakan untuk memberantas cacing dari dalam tubuh manusia atau hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol umbi batang rotan dapat diformulasikan sebagai sediaan sirup dan untuk mengetahui bagaimana evaluasi fisik sediaan sirup ekstrak etanol umbi batang rotan. Metode penelitian yang digunakan adalah desain eksperimental laboratorium. Hewan uji yang digunakan sebanyak 75 ekor, yang dibagi menjadi 5 kelompok dengan 3 replikasi. Penelitian dilakukan dengan uji aktivitas menggunakan cacing Ascaridia galli yang direndam dalam sirup ekstrak umbi batang rotan (Calamus rotang L.) dengan konsentrasi 0,5%; 0,75%; dan 1%. Pada kontrol positif digunakan Piperazine sitrat 0,9 % dan larutan fisiologis NaC1 0,9 % sebagai kontrol negatif. Pengamatan diakukan tiap 15 menit dengan cara melihat apakah terjadi lisis pada cacing. Hasil pengujian aktivitas ekstrak umbi batang rotan menunjukkan bahwa semua konsentrasi sirup ekstrak umbi batang rotan (0,5%; 0,75%; dan 1%) memiliki persentase mortalitas sebesar 100%. Hasil statistik pada kosentrasi 0,75% dan 1% tidak berbeda makna dengan kontrol positif (> 0,05). Hal ini menunjukan bahwa sirup ekstrak umbi batang rotan (Calamus rotang L.) memiliki aktivitas sebagai antelmintik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025