Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PURSED LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP INTENSITAS SESAK NAPAS PADA PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK (PPOK) DI RSUD DR. SOEDARSO PONTIANAK Khairunnisa, Khairunnisa; Fauzan, Suhaimi; Sukarni, Sukarni
ProNers Vol 6, No 1 (2021): Juni
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jpn.v6i1.48399

Abstract

PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) sebagai penyakit yang ditandai oleh keterbatasan jalan udara yang progesif dan terasosiasi dengan respon inflamasi abnormal paru-paru terhadap partikel asing atau gas. PPOK menimbulkan berbagai tingkat gangguan antara lain sesak nafas dan perubahan pola nafas, perubahan postur tubuh. Sesak napas dapat di kurangi dengan pursed lip breathing karena dapat melatih kembali otot pernafasan berfungsi dengan baik serta mencegah disstress pernafasan, meningkatkan fungsi ventilasi pada paru. Tujuan : Mengetahui Pengaruh Pursed Lip Breathing Exercise Terhadap Intensitas Sesak Napas Pada Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) Di Rsud Dr. Soedarso Pontianak Metode : Penelitian kuantitatif dengan desaian quasi experiment berupa pre and post test without control. Penelitian ini menggunakan consecutive sampling dengan sampel 16 responden yang mengalami sesak napas pada penderita PPOK. Instrumen yang digunakan skala sesak napas skala BORG dan prosedur pursed lip breathing. Hasil : Sebagian besar responden berusia eldrly dengan presentase 93,8%. Laki-laki merupakan jenis kelamin tertinggi 93,8%, dan pendidikan terbanyak adalah SD 43,8%. Analisis bivariat intensitas sesak napas sebelum dan sesudah intervensi didaptkan nilai median sebelum intervensi 4,00 dan sesudah intervensi nilai median 2,00 dan nilai p = 0,000 (p 0,05) Kesimpulan : Ada Pengaruh Pursed Lip Breathing Exercise Terhadap Intensitas Sesak Napas Pada Penderita Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) Di Rsud Dr. Soedarso Pontianak Kata Kunci : Sesak Napas, PPOK, Pursed Lip Breathing Exercis
ADMINISTRASI OBAT OLEH PERAWAT TERHADAP RISIKO KESELAMATAN PASIEN : LITERATUR REVIEW yovita, yovita; Fauzan, Suhaimi; Hastuti, Maria Fudji
ProNers Vol 6, No 1 (2021): Juni
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jpn.v6i1.47532

Abstract

Latar   Belakang:   Pelaksanaan   administrasi   obat   yang   dilakukan   oleh   tenaga kesehatan   memiliki   risiko   keselamatan   pasien.   Perawat   melakukan   administrasi obat   dengan   prinsip   7   benar   dalam   memberikan   obat   akan   tetapi,   pada   saat pelaksanaannya   masih   terdapat   medikasi   error   yang   disebabkan   karena   faktor- faktor   seperti   komunikasi   dokter-perawat,   proses   farmasi,   transkip,   lingkungan sosial   atau   organisasi,   faktor   staff,   tidak   mematuhi   standar   operasional   prosedur dan   pengetahuan   terkait   obat.   Tujuan:   Mendeskripsikan   administrasi   obat   oleh perawat terhadap risiko keselamatan pasien Metode: Penelitian systematic review menggunakan   7   artikel   yang   diperoleh   dari   database   Google   Schoolar,   pubmed dan   ProQuest   dengan   teknik   SPIDER   yang   dilakukan   esktraksi   data   berdasarkan nama pengarang, tahun, negara, tujuan, responden, desain, temuan dan implikasi. Hasil: Penelitian ini mendeskripsikan administrasi obat oleh perawat   yang masih mengalami   kesalahan   dalam   pemberian   obat   seperti   kesalahan   karena   obat   yang sama, rupa yang sama, nama yang sama, kesalahan dosis, kesalahan waktu, alergi, kesalahan   teknik,   kelalaian,   kesalahan   dokumentasi   dan   kesalahan   pasien   yang akan   berdampak   pada   keselamatan   pasien   seperti   kerugian   bagi   pasien   berupa perpanjangan   hari   rawat,   ektravasasi   dan   ketidakcocokan   obat   atau   obat   yang inkompatibel   mengakibatkan   risiko   ketidakefektifan,   efek   samping   yang   fatal bahkan kematian   Kesimpulan: Administrasi obat seperti prinsip pemberian obat masih sering terjadi kesalahan dan akan berdampak pada keselamatan pasien.
HUBUNGAN PENDERITA HIPERTENSI DENGAN TINGKAT STRES DI WILAYAH KERJA UPK PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK TIMUR yanti, Restu dama; Fauzan, Suhaimi; Fahdi, Faisal Kholid
ProNers Vol 6, No 2 (2021): Desember
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jpn.v6i2.49947

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : Stres menghasilkan berbagai respon diantaranya respon fisiologis, kognitif, emosi dan tingkah laku. Pada saat stres, hormon adrenalin akan meningkat yang menyebabkan peningkatan tekanan darah dengan adanya kontraksi arteri (vasokontriksi) dan menyebabkan peningkatan denyut jantung. Tujuan : Mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan kejadian hipertensi derajat 1 dengan usia 35-45 tahun di wilayah kerja UPK Puskesmas Kampung Dalam Pontianak Timur. Metode : Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan desain cross sectional, responden 57 orang. Metode pemilihan sample menggunakan teknik sampling accidental sampling. instrumen penelitian menggunakan Sphygnomanometer, Stetoskop dan lembar kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji kruskal wallis. Hasil : Pada uji kruskal wallis didapatkan hasil p-value sistolik didapatkan nilai p Value 0,151 (nilai P value lebih dari 0,05) yang artinya tidak ada hubungan antara Stres dan Hipertensi derajat 1 pada usia dewasa akhir 35-45 tahun dan Tekanan darah diastolik didapatkan nilai p Value 0,76 (nilai P value lebih dari 0,05) yang artinya tidak ada hubungan antara Stres dan Hiperteni derajat 1 pada usia dewasa akhir 35-45 tahun. Kesimpulan : hasil dari penelitian yang didapatkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan kejadian hipertensi dewasa awal.
Hubungan Lama Menjalani Terapi Hemodialisa terhadap Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Di Rumah Sakit Umum Yarsi Pontianak Zakaria, Sultana; Fauzan, Suhaimi; Budiharto, Ichsan
ProNers Vol 3, No 1 (2015): Juli
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.126 KB) | DOI: 10.26418/jpn.v3i1.42880

Abstract

Latar Belakang : Dialisis dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Pasien yang telah melakukan dialisis cukup lama akhirnya dapat menerima keadaannya yang dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. Metode : Penelitian kuantitatif dengan desain analitik observasional menggunakan pendekatan nonprobability sampling. Jumlah sampel sebanyak 34 responden. Instrumen yang digunakan yaitu KDQOLtm-36. Analisis data menggunakan uji Fisher. Hasil : Karakteristik responden jenis kelamin terbanyak perempuan (55,9%), usia 41-60 tahun (47,1%), lama hemodialisa terbanyak pada kategori lama 12 bulan dengan persentase (79,4 %) dan kualitas hidup terbanyak pada kategori baik yaitu (52,9 %). Analisis bivariat diperoleh nilai p value 1.000 Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara lama menjalani hemodialisa terhadap kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di Rumah Sakit Umum YARSI Pontianak. Kata Kunci : Kualitas hidup, Gagal ginjal kronik, Hemodialisis.
PENANGANGAN BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) LINGKUNGAN RUMAH TANGGA Andhi Fahrurroji; Arif Wicaksono; Suhaimi Fauzan; Agus Fitriangga; Faisal Kholid Fahdi; Siti Nani Nurbaeti
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 26, No 1 (2020): JANUARI - MARET
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v26i1.16820

Abstract

Kecelakaan bisa terjadi kapan pun, di mana pun dan dapat pula menimpa siapa saja. Umumnya, kecelakaan pun menjadi penyebab utama trauma yang kemudian menyebabkan kematian. cedera kecelakaan lalu lintas dan kematian yang terjadi sudah menjadi masalah sangat serius. Prevalensi cedera hasil Riskesdas 2013 meningkat dibandingkan Riskesdas 2007, penyebab akibat kecelakaan sepeda motor 40,6 persen, terbanyak pada laki-laki dan berusia 15-24 tahun. Proporsi cedera karena kecelakaan transportasi darat (sepeda motor dan kendaraan lain) meningkat dari 25,9 persen menjadi 47,7 persen. Dalam menghadapi kasus kecelakaan dengan kondisi kegawatdaruratan diperlukan suatu keterampilan usaha untuk mengembalikan dan mempertahankan fungsi vital organ pada korban kecelakaan atau biasa disebut bantuan hidup dasar. Adapun dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini dilakukan dengan tahapan melakukan kegiatan sosialisasi dengan kepala dan pegawai puskesmas, petugas kesehatan, beserta kader tentang pelatihan penanganan bantuan hidup dasar (BHD) dan k3 lingkungan rumah tangga, Pengidentifikasian kader kesehatan sebagai calon peserta tersebut lingkungan rumah tangga kepada kader dan evaluasi dan monitoring hasil kegiatan. Berdasarkan hasil pelatihan, pengetahuan kader tentang penanganan BHD dan K3 lingkungan rumah tangga meningkat. dalam hal ini pengetahuan yang didapatkan peserta yaitu mengenai teknik dalam memberikan bantuan hidup dasar khususnya resusitasi jantung paru (RJP).Kata Kunci : Kecelakaan; Bantuan Hidup Dasar; K3 Rumah Tangga; Resusitasi Jantung Paru.AbstractAccidents can happen anytime, anywhere and anyone. Generally, accidents also become the main cause of trauma which then causes death. Traffic accident injuries and deaths that occur have become very serious problems. The prevalence of injury results from Indonesia Basic Health Research (Riskesdas) 2013 increased compared to Riskesdas 2007. The proportion of injuries due to land transportation accidents (motorbikes and other vehicles) increased from 25.9 percent to 47.7 percent. In dealing with accident cases with emergency conditions, a skill is needed to restore and maintain the vital functions of organs in the accident commonly called basic life support (BLS). These activities are carried out with the stages of conducting socialization activities with the head and staff of the health center, health workers, and cadres on training in handling BLS and household safety, Identification of health cadres as prospective participants in BLS, and evaluation and monitoring of activity results. Based on the results of the training, knowledge of cadres about handling BLS and Health Safety in the household environment increased. In this case, the knowledge gained by participants namely about techniques in providing basic life support, especially cardiac pulmonary resuscitation (CPR).Keywords: Accident; Basic Life Support; Household Health Safety; Cardiac Pulmonary Resuscitation.
BARRIERS TO THE IMPLEMENTATION OF THE EARLY WARNING SCORE IN THE HOSPITAL TREATMENT ROOM Ikbal Fradianto; Suhaimi Fauzan; M. Ali Maulana; Yoga Pramana; Nita Arisanti Yulanda; Arief Andriyanto
INTERNATIONAL JOURNAL OF NURSING AND MIDWIFERY SCIENCE (IJNMS) Vol 6 No 1 (2022): VOLUME 6 ISSUE 1 APRIL 2022
Publisher : Bina Sehat Press. Departement Research and Community Engagement Bina Sehat PPNI Institute of Health Science, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29082/IJNMS/2022/Vol6/Iss1/375

Abstract

Background: Early warning score is one of the tools used by nurses in the treatment room to determine the critical condition of patients undergoing treatment. The early warning score can be a reference for changes in the patient's condition. Nurses have responsibilities, one of which is filling out the early warning score. Seeing the purpose of using the early warning score is very important in its implementation, but in implementing the filling of the early warning score, are there any obstacles felt by nurses. Objective: This research aims to find the barriers to implementing the early warning score in the treatment room. Methods: The method used is descriptive qualitative. The sample in this study was seven nurses in the treatment room. Result: The results of this study are three obstacles in applying the early warning score in the hospital treatment room: It takes a long time, allows for errors in adding up scores, and difficulties in remembering follow-up interventions. Conclusion: This study concludes that there are barriers to implementing the early warning score by nurses in the treatment room. Namely, it takes a long time to apply the early warning score using paper-based. It is possible to add up the scores incorrectly and have difficulty remembering further interventions that must be done.
Empowering Families in the Prevention of Tuberculosis Transmission Through Education on Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) Nita Arisanti Yulanda; Nadia Rahmawati; Suhaimi Fauzan; Ikbal Fradianto; Tari Dwi Sundari K; Ucok Budiman; Zenita Indra Ramadhita
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2022): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.387 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v5i2.2391

Abstract

Tuberculosis is one of the infectious diseases that is the leading cause of death worldwide. In 2019, Indonesia was ranked 2nd with the highest number of tuberculosis cases in the world. Family is one of the most risky factors in tuberculosis transmission. However, family has crucial role in taking care for family members suffering from tuberculosis because a good care is able to speed up the convalescence and prevent the transmission to other family members. This can be influenced by several factors, such as family’s knowledge and roles. The Community Service activity carried out to family members taking care for people with tuberculosis is one of the strategies to increase knowledge in a Clean and Healthy Living with the aim to reduce the rate of tuberculosis transmission. Based on the results of the evaluation, participants were able to answer questions related to the knowledge material on Clean and Healthy Living Behavior (PHBS), and almost all participants provided correct answer related to hand washing with soap (95%). It is expected that participants as a family taking care for people with tuberculosis can implement the knowledge acquired during health education about PHBS
Correlation between the Level of Knowledge and Attitude Regarding Early Marriage among Female High School Students Yunita Eriska; Fitri Fujiana; Suhaimi Fauzan
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 16 No. 4 (2023): February
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v16i4.1551

Abstract

The rate of early marriage in West Kalimantan in 2018 occupied the 14th place with a percentage of 21.22%, while in 2020 it increased to 24%. A study conducted at Kubu Raya District in 2014, showed that there were 63.6% of 88 prospective brides in the work area of Sungai Kakap Community Health Center who experienced unwanted pregnancies. The results of the Program Performance and Accountability Survey (SKAP) in 2019 showed that 63 out of 1,000 women in the age range of 15-19 years had given birth. This problem is also related to the incidence of unwanted pregnancies in West Kalimantan which reached 23.4% as reported in the 2019 SKAP survey data. This study aims to identify and analyze the correlation between the level of knowledge and attitude related to early marriage among female students at SMAN 1 of Sungai Kakap. This was a quantitative study using the cross sectional method. The study samples were selected using purposive sampling technique which obtained 81 respondents. The data collection instruments applied here were a questionnaire related to the level of knowledge regarding early marriage and a questionnaires related attitude regarding early marriage. The data collected were analyzed based on the frequency distribution and statistical test of the Spearman correlation test. The study findings based on the Spearman test obtained a significance value or p-value=0.000 (<0.005) and the correlation coefficient value of 0.556. Someone with a good level of understanding about early marriage would also have good character or an unsupportive attitude regarding underage marriage. Thus, it can be concluded that there was a significant correlation between the level of knowledge and attitude regarding early marriage among female students at SMAN 1 of Sungai Kakap. It is expected that the study finding can be applied as a guide for conducting further research, especially regarding the correlation between the level of knowledge and attitude regarding early marriage among female adolescents, as well as the basis for community service.
EDUKASI BAHAYA BULLYING PADA ANAK SEKOLAH DASAR Mita Mita; R.A, Gabby Novikadarti Rahma; Ikbal Fradianto; Ervina lili Neri; Suhaimi Fauzan
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 5 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i5.1664-1667

Abstract

Bullying menjadi masalah yang harus diperhatikan di bidang kesehatan di banyak negara, terutama kesehatan mental. Bullying merupakan masalah yang umunya terjadi pada anak-anak dan remaja dengan kejadian yang bervariasi di berbagai negara. Perilaku kekerasan seperti bullying sedang menjadi perbincangan hangat setiap kalangan di Indonesiaia. KPAI mencatat dari tahun 2011 sampai 2019 ada 37.381 pengaduan kekerasan terhadap anak. Untuk kasus bullying di dunia pendidikan maupun social media mencapainya 2.473 laporan dan terus meningkat sampai saat ini. 50% dari 25 siswa di antaranya pernah mengalami bullying secara fisik, dan lebih dari 50% pernah mengalami tindakan bullying nonfisik. tindakan bullying ini harus dicegah karena dapat berdampak negative untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Dampak jangka pendek dapat menurunkan minat siswa untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah maupun kegiatan lain di sekolah. Dampak jangka Panjang siswa akan mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan baik dengan teman sebaya dan memiliki kecemasan terhadap perlakuan yang tidak menyenangkan dari teman-temannya Oleh karena itu edukasi bahaya bullying sangat penting diberikan keapada anak sekolah, pengabdian masayarakat ini dilakukan dengan memberikan ceramah tatap muka dan video edukasi terkait bullying, hasilnya menunjukan terjadi peningkatan pengetahuan tentang bullying setelah di berikan edukasi.
Edukasi Pertolongan Pertama pada Cedera Luka di Sekolah Dasar Daerah Perbatasan Kalimantan Barat Suhaimi Fauzan; Faisal Kholid Fahdi; Yoga Pramana; Mita; Sulastri Herdaningsih; Herman
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 7 No. 02 (2023): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v7i02.2237

Abstract

Abstrak Background: Siswa merupakan seseorang yang sedang belajar dengan tingkat rasa ingin tahu dan mencoba hal baru yang tinggi. Karakteristik ini dapat berpotensi mengalami timbulnya kecelakaan baik ketika sedang bermain, belajar, atau olahraga. Hasil observasi kepada tenaga pengajar menunjukkan bahwa masih sering terjadi cedera di SDN 12 Entikong. Tingkat pengetahuan yang rendah berpotensi menimbulkan kesalahan saat memberikan pertolongan pertama. Metode: Program ini merupakan program pengabdian kepada masyarakat guna memberikan edukasi kesehatan kepada siswa SDN 12 Entikong menggunakan metode ceramah dan pembekalan buku saku. Para siswa akan diberikan lembar evaluasi pre-post test. Hasil evaluasi akan diolah secara statistik (paired sample t test) guna mengetahui pengaruh edukasi kesehatan. Hasil: Rata-rata tingkat pengetahuan siswa sebelum diberikan edukasi adalah 59,5, sementara setelah diberikan edukasi sebesar 78,0. Uji statistik menunjukkan nilai p=0,000. Kesimpulan: PKM ini memberikan dampak peningkatan pengetahuan pada kalangan pelajar tentang penanganan cedera luka. PKM ini secara tegas menunjukkan bahwa ada pengaruh edukasi pertolongan pertama pada cedera luka di SDN daerah perbatasan Kalimantan Barat. Kata Kunci: Edukasi, Kesehatan, Cedera, Pendidikan, Siswa
Co-Authors Agus Fitriangga Aldri Frinaldi Ali Akbar Ali Maulana, M. Amaludin, Mimi Andhi Fahrurroji Anggita, Dini Aprizal, Wahyu Arief Andriyanto Arif Wicaksono Arisanti Yulianda, Nita Asmara, Ratna Dewi Lintang Audrelia, Cheryl Aulia, Gina Bela, Widia Cyntia Budiharto, Ichsan C.W, Siti Aminah Debby Hatmalyakin Dewi, Devi Lestia Dikki Saputra Dwiantoro, Luky Ega Safie Nanda, Erza Ervina Lili Neri Fadilah, Rizki Faisal Kholid Fahdi Faisal Kholid Fahdi fatini, enny Fauzan Alfikrie Fitri Fujiana Fitri Fujiana Fitriangga, Agus Fitriani, Dina Fradianto, Ikbal Fujiana, Fitri Gabby Novikadarti Rahmah Hadijah Hadijah Hairunnisa Hairunnisa Hastuti, Maria Fudji Herdaningsih, Sulastri Herman Herman Herman . Herman Herman Ibnu Kahtan, Muhammad Ignatia, Joanne Evansha Inderiyani, Inderiyani Intani, Merlisa Kesuma Kahtan, Muhammad Ibnu Khairunnisa Khairunnisa Kholid Fahdi, Faisal Lekatompessy, Roland M. Ali Maulana M. Ali Maulana Margun, Margun Martadi, Kharisma Aji Maulana, Iksan Maulana, M. Ali Maulana, Muhammad Ali Meta Bravana, Novi Mita Mita Mita Mita Mita Mita Mita, Mita Muhammad Ibnu Khatan Murtilita, Murtilita nabilla, putri Nadia Rahmawati Nita Arisanti Yulianda Novikadarti Rahmah, R.A. Gabby Nurpratiwi, Nurpratiwi Oktarini, Dewi Safa Pondi, Muhamad Pratiwi, Bella Putri Andriani Rachmadiwansyah, Abang Muhammad Hafidz Raden Mohamad Herdian Bhakti Rahmawati, Nadia Rasyid, Agung Nur Ratnasari, Monika Rika Kurnia Sari Rio, Kelvin Rofirullah, Fazrul S.U. Adiningsih, Berthy Safitri, Dewin Sari, Ceria Permata Selpiani, Emerentiana Septiastuti, Dinda Miranda Shalsabila, Zahwa Randa Siti Nani Nurbaeti Sukarni Sukarni Tafwidhah, Yuyun Tari Dwi Sundari K Triyana Harlia Putri Ucok Budiman Usianti, Arilia Uti Rusdian Hidayat Vitaliana Chesar, Putri Reishi Wahyarti, Heni Winda, Stella Agrifa yanti, Restu dama Yoga Pramana Yovita Yovita Yulanda, Nita Arisanti Yunita Eriska Zakaria, Sultana Zenita Indra Ramadhita