Abad ke-21 ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Perubahan ini menuntut peningkatan literasi digital sekaligus penguatan nilai-nilai multikultural dalam proses pembelajaran guna mempersiapkan peserta didik menjadi warga global yang toleran, kritis, dan adaptif. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil pelatihan pendidikan multikultural berbasis literasi digital yang ditujukan untuk memperkuat kebhinekaan global di kalangan guru. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan melibatkan guru-guru MGMP PKN DKI Jakarta sebagai mitra utama, melalui enam tahapan utama: pengembangan media digital, Focus Group Discussion (FGD), pelatihan intensif, implementasi model pembelajaran, monitoring dan evaluasi, serta penyusunan laporan akhir. Hasil evaluasi kuantitatif menunjukkan adanya peningkatan signifikan kompetensi peserta, dengan nilai rata-rata pretest sebesar 55,60 yang meningkat menjadi 96,40 pada posttest. Sehingga persentase kenaikan nilai sebesar 73,38%. Uji-t menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik (p < 0,05), yang menandakan efektivitas pelatihan baik secara empiris maupun substantif. Secara konseptual, pendekatan ini didasarkan pada teori konstruktivisme sosial, prinsip andragogi, dan pendidikan kritis yang menekankan partisipasi aktif, refleksi kritis, serta pembelajaran kontekstual. Selain peningkatan pemahaman dan keterampilan guru dalam merancang pembelajaran multikultural berbasis digital, program ini juga mendorong kolaborasi melalui platform digital Multilidi, serta internalisasi nilai toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman. Temuan ini menunjukkan bahwa integrasi literasi digital dan pendidikan multikultural merupakan strategi yang efektif, inovatif, dan berkelanjutan dalam membangun kebhinekaan global di lingkungan sekolah, khususnya dalam konteks pendidikan abad 21.
Copyrights © 2025