Abstrak. Permasalahan penumpukan sampah di Kota Makassar, khususnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, menjadi isu lingkungan yang mendesak akibat pesatnya pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi. Sampah rumah tangga, terutama sampah organik, mendominasi komposisi limbah dan menimbulkan berbagai dampak negatif seperti bau tidak sedap, pencemaran lingkungan, dan penurunan kualitas hidup masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini adalah pengelolaan sampah berbasis rumah tangga melalui penerapan komposter skala rumah tangga. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah organik melalui pelatihan pembuatan dan penggunaan komposter sederhana. Metode yang digunakan adalah pendekatan edukatif-partisipatif yang meliputi tiga tahapan utama: (1) penyuluhan mengenai pengelolaan sampah dan konsep dasar komposter, (2) demonstrasi pembuatan komposter menggunakan ember cat bekas, dan (3) praktik langsung oleh peserta dalam membuat dan mengisi komposter. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan pemahaman dan keterampilan peserta, yang ditunjukkan melalui keberhasilan peserta membuat komposter secara mandiri dan memahami proses pengomposan dengan baik. Selain itu, peserta juga termotivasi untuk menerapkan teknik pengelolaan sampah organik di rumah masing-masing. Penerapan komposter berpotensi mengurangi volume sampah rumah tangga yang dibuang ke TPA, mengurangi pencemaran lingkungan, sekaligus memberikan manfaat ekonomi melalui pemanfaatan kompos sebagai pupuk tanaman. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun budaya peduli lingkungan dan memperkuat partisipasi masyarakat dalam menciptakan lingkungan perkotaan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. Kata Kunci: komposter, pengelolaan, sampah organik, rumah tangga
Copyrights © 2025