−Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah menciptakan ruang baru dalam praktik keagamaan, termasuk dalam penyampaian dakwah Islam melalui media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana konten video Islami di TikTok yang viral selama Januari–Mei 2025 mengandung kritik sosial yang dapat berfungsi sebagai instrumen pendidikan agama yang progresif, reflektif, dan partisipatif. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan metode analisis isi, penelitian ini menganalisis sepuluh video Islami berdasarkan tema, simbolisme, serta respons audiens digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konten Islami menyampaikan kritik terhadap ketimpangan sosial, kemunafikan religius, kapitalisme spiritual, dan dekadensi moral digital. Kritik tersebut dikontekstualisasikan dengan nilai-nilai keadilan sosial, empati, dan tanggung jawab kolektif dalam kerangka moralitas relasional. TikTok sebagai ruang publik digital juga memungkinkan terbentuknya ekosistem dakwah yang lebih demokratis dan interaktif, meskipun tetap dihadapkan pada tantangan etika digital dan polarisasi ideologis. Penelitian ini menegaskan pentingnya literasi digital religius dalam membentuk kesadaran keagamaan yang inklusif, adaptif, dan relevan dengan realitas sosial kontemporer
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025