ABSTRAK Dusun Pamah Simelir, yang terletak di Desa Telagah, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata berbasis alam dan agrowisata. Namun, pengembangan kawasan ini masih menghadapi berbagai kendala, seperti keterbatasan infrastruktur dan aksesibilitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan daya tarik wisata Pamah Simelir dengan pendekatan Tourism Area Life Cycle (TALC) dan analisis SWOT untuk mengetahui tahapan pengembangan dan merumuskan strategi pengembangan yang tepat. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan delapan narasumber yang terdiri dari pengelola wisata, tokoh masyarakat, pelaku usaha lokal, dan wisatawan, dipilih secara purposive. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara semi-terstruktur, observasi lapangan, dan studi dokumentasi, dengan validasi melalui triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pamah Simelir berada pada tahap involvement, ditandai dengan keterlibatan masyarakat lokal yang semakin aktif meskipun fasilitas masih terbatas. Strategi konkret yang dihasilkan antara lain adalah peningkatan akses jalan dan penambahan papan petunjuk arah untuk memudahkan mobilitas wisatawan, serta pelatihan pemandu wisata lokal guna meningkatkan kualitas layanan. Strategi ini, didukung promosi digital dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan mampu mendorong pengembangan Pamah Simelir secara berkelanjutan dan kompetitif.Kata Kunci: Tourism Area Life Cycle (TALC), SWOT, Pamah SimelirABSTRACT Pamah Simelir Hamlet, located in Telagah Village, Langkat Regency, North Sumatra, has significant potential as a nature-based and agrotourism destination. However, its development faces several challenges, including limited infrastructure and accessibility. This study aims to analyze the development strategy of the Pamah Simelir tourist attraction using the Tourism Area Life Cycle (TALC) model and SWOT analysis to identify its current development stage and formulate strategic recommendations. A qualitative approach was used with eight respondents, including tourism managers, community leaders, local business actors, and tourists, selected through purposive sampling. Semi-structured interviews, field observations, and document reviews were conducted, and data triangulation ensured the validity and reliability of the findings. The results show that Pamah Simelir is at the involvement stage in the TALC cycle, where community participation is growing despite limited infrastructure. The study identifies concrete strategies, such as improving road access and signage to support tourist mobility, and providing training for local tour guides to enhance service quality. These efforts, combined with digital promotion and government-community collaboration, are essential to ensure the sustainable and competitive development of Pamah Simelir as a rural tourism destination. Keyword: Tourism Area Life Cycle (TALC), SWOT, Pamah Simelir
Copyrights © 2025