Tulisan ini membahas kegiatan penguatan keberagamaan yang inklusif pada Muslim di Pekanbaru melalui perjumpaan dan dialog bertema puasa dalam tradisi lintas agama dan kepercayaan. Metode pengabdian dilakukan dengan menyelenggarakan kegiatan kolaboratif dengan komunitas lintas agama dan kepercayaan. Metode pengabdian tersebut dipilih lantaran sejumlah studi menyatakan inklusifitas beragama seringkali dipicu rendahnya intensitas perjumpaan lintas iman maupun upaya terstruktur untuk saling memahami doktrin dan tradisi keagamaan di luar agamanya. Subyek pengabdian mayoritas merupakan Muslim muda di Pekanbaru sebanyak 50 peserta dengan fasilitator enam orang dari komunitas lintas iman seperti Nahdlatul Ulama dan Ahmadiyah, Kristen, Hindu, Bahai dan Penghayat Kepercayaan Parmalim dan Kejawen. Dari kegiatan ini para peserta diharapkan mendapatkan wawasan tentang tradisi puasa dalam komunitas lintas agama sekaligus jaringan sosial yang berguna bagi penguatan interfaith relation. Berdasarkan evaluasi setengah tahun setelah kegiatan, tim pengabdi menemukan peningkatan interaksi antar peserta kegiatan dengan komunitas lintas agama baik melalui silaturahmi atau kolaborasi program kegiatan untuk penguatan tata kelola keagamaan
Copyrights © 2025