Perilaku sopan santun merupakan bagian dari pembentukan karakter yang mencerminkan jati diri peserta didik, terutama dalam budaya masyarakat Aceh yang menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan adab. namun, dalam praktiknya, pembentukan perilaku sopan santun di sekolah sering menghadapi berbagai tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi guru dan faktor-faktor yang menjadi penyebab munculnya permasalahan dalam membentuk perilaku sopan santun dengan nilai kearifan lokal pada siswa di SDN 2 Mata Ie Kabupaten Aceh Besar serta untuk mendeskripsikan upaya guru dalam mengatasi hambatan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi dan teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terhadap dua orang guru yang terdiri dari guru kelas IV dan guru kelas V. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menghadapi berbagai problematika, seperti keterbatasan waktu dalam memantau perilaku non-akademik, ketidakkonsistenan penguatan nilai sopan santun, dan rendahnya kesadaran siswa terhadap pentingnya adab. Faktor utama yang memperkuat tantangan ini berasal dari luar sekolah, seperti minimnya peran keluarga dalam membiasakan nilai-nilai kesopanan, pengaruh pergaulan, serta penggunaan teknologi tanpa pengawasan, temuan lain upaya yang dapat dilakukan guru yaitu membentuk karakter siswa melalui pembiasaan, nasihat, sanksi edukatif, dan kolaborasi dengan orang tua dan masyarakat.AbstractPolite behavior is an integral part of character development that reflects the identity of students, especially within Acehnese society, which highly upholds cultural and moral values. However, in practice, fostering polite behavior in schools often faces various challenges. This study aims to identify the problems faced by teachers and the factors contributing to these challenges in shaping polite behavior based on local wisdom values among students at SDN 2 Mata Ie, Aceh Besar District. It also seeks to describe the efforts made by teachers to overcome these obstacles. This research employs a phenomenological approach. Data were collected through interviews with two homeroom teachers of Grade IV and Grade V. The findings reveal that teachers encounter several issues, such as limited time to monitor students’ non-academic behavior, inconsistency in reinforcing polite behavior, and low student awareness of the importance of manners. The primary factors that intensify these challenges originate outside the school, such as the lack of family involvement in instilling polite values, peer influence, and unsupervised use of technology. Other findings suggest that teachers can foster students' character through routine habituation, advice, educational sanctions, and collaboration with parents and the community.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025