Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun melalui kegiatan meronce menggunakan bahan bekas di TK Negeri Pembina Kota Tebing Tinggi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengandesain one group pretest-posttest. Subjek dalam penelitian ini adalah 22 anak. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi menggunakan lembar penilaian keterampilan motorik halus. Kegiatan meronce dilaksanakan dengan memanfaatkan bahan bekas seperti styrofoam, tutup botol dan koran bekas dan plastik jajanan sebagai media pembelajaran. Hasil analisis data menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada keterampilan motorik halus anak setelah diberikan perlakuan. Hal ini dibuktikan melalui uji wilcoxon yang memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05). Dengan demikian, kegiatan meronce menggunakan bahan bekas terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan motorik halus anak usia dini.
Copyrights © 2025