Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Identifikasi Miskonsepsi Siswa pada Konsep Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA SMA Unggul Ali Hasjmy Kabupaten Aceh Besar Rizki Ramadhani; . Hasanuddin; M D Asiah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 1, No 1 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.729 KB)

Abstract

Salah satu faktor yang menghambat proses penerimaan dan asimilasi pengetahuan-pengetahuan baru dalam diri siswa adalah miskonsepsi. Penelitian ini berupaya mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada konsep sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA SMA Unggul Ali Hasjmy Kabupaten Aceh Besar. Secara khusus penelitian ini bertujuan mengetahui (1) ada tidaknya miskonsepsi dan (2) subkonsep paling sering terjadi miskonsepsi pada siswa kelas XI IPA Ali Hasjmy Kabupaten Aceh Besar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, sedangkan jenis penelitian adalah deskripstif. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Unggul Ali Hasjmy tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 50 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes diagnostik yang dilengkapi dengan CRI (Certainty of Response Index) dan wawancara. Wawancara bertujuan mengetahui bagaimana dan mengapa siswa berfikir seperti itu serta dari mana mendapatkan konsep dari jawaban yang telah dipilih.  Pengolahan data menggunakan teknik perhitungan persentase. Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata tingkat LG (Lucky Guess) sebanyak 15,59%, TK (Tahu Konsep) sebanyak 15,94%, TTK (Tidak Tahu Konsep) sebanyak 36,16%, dan jawaban M (Miskonsepsi) siswa sebanyak 32,27%. Persentase miskonsepsi tertinggi terdapat pada kelompok subkonsep alat kontrasepsi (48,66%). Faktor utama penyebab terjadinya miskonsepsi siswa bersumber dari pemikiran sendiri (intuisi) dan buku teks. Simpulan penelitian ini adalah (1) adanya miskonsepsi pada konsep sistem reproduksi manusia di SMA Unggul Ali Hasjmy Kabupaten Aceh Besar dan (2) subkonsep paling sering terjadi miskonsepsi adalah struktur dan fungsi organ reproduksi manusia, fertilisasi, dan alat kontrasepsi.
PERBEDAAN JUMLAH ANGKA KUMAN UDARA BERDASARKAN HARI DALAM RUANGAN DI PUSKESMAS GUGUK PANJANG Fitria Fatma; Rizki Ramadhani
HUMAN CARE JOURNAL Vol 5, No 3 (2020): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v5i3.828

Abstract

Penularan angka kuman di udara yang terdapat di Puskesmas Guguk Panjang adalah penyakit ISPA sebesar 6327 tahun 2016 dan 5987 tahun 2017, dan 4549 tahun 2018, sedangkan penyakit TB sebesar 399 tahun 2016, 431 tahun 2017 dan 585 tahun 2018. Tujuan penelitian adalah mengetahui perbedaan jumlah angka kuman udara berdasarkan hari dalam ruangan di Puskesmas Guguk Panjang. Metode penelitian Eksperimen dengan Pre-Eksperimen design, jenis penelitian The One Shot Case Study. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli – Desember 2019. Populasi seluruh jumlah angka kuman udara yang terdapat pada setiap ruangan di Puskesmas Guguk Panjang. Sampel penelitian adalah seluruh jumlah angka kuman udara pada ruang tunggu I dan II di Puskesmas Guguk Panjang. Hasil penelitian diperoleh jumlah angka kuman udara hari rabu di ruang tunggu I yaitu 2.525,38 CFU/m3, di ruang tunggu II yaitu 3.099,33 CFU/m3. Hari jumat di ruang tunggu I yaitu 856,51 CFU/m3, di ruang tunggu II yaitu 2.075,05 CFU/m3. Hari selasa di ruang tunggu I yaitu 697,57 CFU/m3, di ruang tunggu II yaitu 1739,51 CFU/m3. Hari kamis di ruang tunggu I yaitu 520,97 CFU/m3, di ruang tunggu II yaitu 582,78 CFU/m3. Terdapat perbedaan yang signifikan jumlah angka kuman udara berdasarkan hari dalam ruangan di Puskesmas Guguk Panjang. 
Metode Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Pendidikan Tinggi Nurul Handini; Rizki Ramadhani; Tiara Ramadhani; Siti Fadilla; Annisa Ramadhani
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa dan Pendidikan Vol. 4 No. 3 (2024): CENDEKIA: Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa dan Pendidikan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/cendekia.v4i3.3000

Abstract

The Problem-Based Learning (PBL) method is a popular approach in education that allows students to develop critical thinking and problem-solving skills through solving real problems. PBL involves steps such as problem identification, research, and presentation of solutions, with a focus on students learning independently and in small groups. Although PBL is effective in improving student learning outcomes, there are challenges such as the need for teachers who are skilled in guiding students and longer time to solve problems. Characteristics of PBL include student-centered learning, teachers as facilitators, and problems as learning stimuli. The PBL strategy emphasizes the importance of starting learning with problems that are relevant to students' real lives and gives students great responsibility in their own learning process. The research method in this study uses qualitative research methods. The method used is library research.
Pendidikan Islam (Sebuah Tinjauan Aksiologis) Rizki Ramadhani; Riolandi Akbar; Sonin
Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan
Publisher : STIT Al-Quraniyah Manna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.549 KB) | DOI: 10.69775/jpia.v2i2.79

Abstract

Ilmu merupakan sesuatu yang paling penting bagi manusia, karena dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah. Namun, tidak selamanya ilmu-ilmu tersebut menjadi berkah bagi manusia. Terkadang, ilmu yang seharusnya memberikan kemaslahatan bagi kehidupan manusia malah menjadi momok yang mengerikan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan, manusia dapat menciptakan berbagai bentuk teknologi. Misalnya, pembuatan nuklir yang awalnya untuk memudahkan kerja manusia, namun kemudian menjadi malapateka. Di sinilah ilmu harus diletakkan secara proporsional dan memihak kepada nilai-nilai dan kemanusiaan. Sebab, jika ilmu tidak berpihak kepada nilai-nilai, maka yang terjadi ialah bencana dan malapetaka. Ilmu pengetahuan ibarat mata pisau, ia bisa membawa kemaslahatan sekaligus kumdharatan bagi penggunanya tergantung dengan tujuan penggunaan (aksiologi). Disinilah pentingnya pendidikan Islam dibandingkan dengan pendidikan Barat yang terkenal sekuler. Pendidikan Islam yang terikat nilai berusaha menjadikan manusia modern yang cerdas tidak hanya dalam tataran teori namun juga cerdas dalam tataran aplikatif-praktisnya, karena ilmu sejatinya tidak benar-benar bebas nilai.
Upaya Peningkatan Akhlak Melalui Optimalisasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SD Negeri 30 Bengkulu Selatan Riolandi Akbar; Boby Hendro Wardono; Rizki Ramadhani; Ponidi Sunaryo
Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan
Publisher : STIT Al-Quraniyah Manna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.35 KB) | DOI: 10.69775/jpia.v3i1.91

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui upaya peningkatan akhlak yang diterapkan pada mata pelajaran pendidikan agama islam terhadap anak sekolah dasar, untuk mengetahui efektivitas strategi yang digunakan dalam pembinaan akhlak dan kendala yang dihadapi dalam pembelajaran pendidikan dan penerapan strategi di Sekolah Dasar Negeri 30 Bengkulu Selatan. Metode yang digunakan adalah studi literatur yaitu dengan melakukan pencarian terhadap berbagai sumber tertulis, baik berupa buku, arsip, majalah, artikel dan jurnal serta dokumen-dokumen yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemajuan dan modernisasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sangat berpengaruh terhadap pertahanan akhlak dan moral bangsa indonesia. Hal ini disebabkan dengan cepatnya informasi dan komunikasi yang menyebar dalam setiap lini kehidupan. Sehingga memudahkan bagi peserta didik mengakses setiap informasi pada setiap belahan dunia diantaranya dunia pendidikan. Selain dunia pendidikan mereka juga dapat dengan mudah mencari informasi baik yang bersifat positif dan membangun maupun bersifat negatif yang merusak. Perkembangan di dalam dunia pendidikan juga mengalami dampak yang signifikan. Dampak dan pengaruh yang besar terhadap proses pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah. Pembelajaran seharusnya memiliki peran penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga pembelajaran yang diselenggarakan dapat menghasilkan makna dan manfaat untuk anak didik mematangkan pola pikir.
Kerjasama Orang Tua dan Tokoh Agama dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Rizki Ramadhani; Azwar Hadi; Ahmad Soepriadi
Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan Islam Al-Affan
Publisher : STIT Al-Quraniyah Manna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69775/jpia.v3i2.109

Abstract

Motivasi anak dalam belajar perlu mendapatkan perhatian orang tua. Motivasi atau dorongan selain dorongan karena adanya kebutuhan siswa untuk terampil berpengetahuan, harga diri status, juga harus diiringi dorongan dari orang tua bahkan masyarakat melalui tokoh-tokoh agama. Kedua figur ketokohan ini, orang tua dan tokoh agama dapat memotivasi anak secara bergantian dengan pola pendekatan masing-masing. Orang tua dengan keteladanan, pikiran dan tindakan, tokoh agama melalui keterampilan dakwahnya dapat memasuki ruang pikiran anak dengan naihatnasihat keagamaan. Kebersamaan dalam memotivasi anak oleh orang tua tidak memandang tingkat pendidikan orang tua atau status sosialnya. Memotivasi adalah aktivitas kedirian seseorang yang timbul karena kesadaran menginginkan perubahan pada orang yang dimotivasi. Namun, apabilamemotivasi dilakukan bersama-sama tentu hasilnya akan lebih baik lagi.
Peran Ibu dalam Menjaga Ketahanan Pangan Keluarga Annida Azhari Ritonga; Novia Rahmadani; Rizki Ramadhani; Windi Melisa
Abdi Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 3 (2022): Desember
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/abdicendekia.v1i3.78

Abstract

Permasalahan yang dihadapi dalam rumah tangga ataupun keluarga kerap kali mengalami persoalan-persoalan di mana sistem ketahanan pangan menjadi suatu masalah. Terjadinya kerawanan pangan, disebabkan oleh tidak tercapainya target ketersediaan pangan. Hal ini menjadi paradoks bagi kalangan masyarakat khususnya rumah tangga ataupun keluarga. Maka pembangunan ketahanan pangan yaitu mencapai ketahanan dalam bidang pangan dalam kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap individu/rumah tangga dari produksi pangan nasional, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, jumlah dan mutu, aman, merata dan terjamin. Untuk itu, hakikat konsep ketahanan pangan di dalam sebuah keluarga merupakan kegigihan dari seorang Ibu yang harus mewujudkan kesejahteraan dalam keluarga. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peran Ibu sebagai figur yang mampu mengontrol perekonomian keluarga. Adapun metodologi yang digunakan demi melengkapi kajian dari artikel ini dengan cara menganalisis dan menyimpulkan data-data dari beberapa sumber yang terpercaya.
Pemanfaatan Media Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa DI SD Negeri 060928 Medan Bintang Mahrani Abdullah; Fadhilah Hilmy Nasution; Khoiriah Marta Parapat  ; Rizki Ramadhani; Safran Hasibuan
Al-Tarbiyah : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol. 2 No. 2 (2024): April: Al-Tarbiyah: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam
Publisher : STAI YPIQ BAUBAU, SULAWESI TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59059/al-tarbiyah.v2i2.972

Abstract

Learning media are all forms used for activities to convey information that can be seen, manipulated, heard, read or discussed. The aim of this research is to find out how to use science learning media to increase student motivation at SD Negeri 060928 Medan. This type of research is descriptive qualitative research based on observation. Observation is a systematic observation of human activities and physical settings where these activities occur continuously from natural activities in order to produce facts. The results of this research indicate that the use of learning media can significantly increase student motivation in learning science. Teachers are able to use learning media clearly and make students interested in learning.
SLR: Miskonsepsi Siswa dalam Memecahkan Masalah pada Materi Bangun Datar Rizki Ramadhani; Rora Rizky Wandini
Al-Tarbiyah : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol. 2 No. 2 (2024): April: Al-Tarbiyah: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam
Publisher : STAI YPIQ BAUBAU, SULAWESI TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59059/al-tarbiyah.v2i2.974

Abstract

A flat shape is a geometric part that only has a perimeter and area. There are various shapes of flat shapes, such as triangle, square, long, parallelogram, rhombus, kite, trapezoid, and circle. The aim of this research is to conduct a literary analysis related to the difficulties faced by students in expressing their ideas in the subject. which are given. The analysis method used is called Systematic Literature Review (SLR). Data collection was carried out by documenting and reviewing 7 national index articles; the articles are then broken down into different areas. Based on the research results, there are thirteen articles that discuss the difficulties experienced by students when solving problems related to the topic of building a flat-sided room. Based on the research results, it can be concluded that there are still problems that students often face when trying to solve problems related to the construction of flat-sided spaces. The most common types of errors are formula errors, errors in shape identification, and errors in understanding the concept of plane figures. This is caused by uneven understanding of concepts, inaccurate determination of formulations, and uneven student bias in understanding the results of flat shapes.
Evaluasi Pembelajaran Menyimak di Kelas Tinggi Fadya Safitri Rahman; Rizki Ramadhani; Windi Melisa; Juni Sahla Nasution
Jurnal Nakula : Pusat Ilmu Pendidikan, Bahasa dan Ilmu Sosial Vol. 2 No. 4 (2024): Juli : Pusat Ilmu Pendidikan, Bahasa dan Ilmu Sosial
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/nakula.v2i4.963

Abstract

Listening skills also influence students' writing skills. In every writing lesson, students need inspiration through information or stories they hear from teachers or other people. Therefore, listening skills are correlated with writing skills. Furthermore, the connection between listening skills and reading lies in the pronunciation of the sound of a word. Without listening, students cannot identify the sounds of words so they may not be able to read. The important role of evaluating language learning in elementary schools is to become the basis for decision making and policy making, measuring student achievement, evaluating the curriculum, accrediting schools, monitoring the use of public funds, improving educational materials and programs. Learning evaluation functions for development and accreditation. In conducting language learning evaluations in elementary schools, test and non-test techniques can be used. The purpose of assessing listening skills learning is to find out whether everything experienced by students in learning is in accordance with basic competencies, especially indicators. Learning evaluation is divided into four types of evaluation, namely, Formative Evaluation, Summative Evaluation, Diagnostic Evaluation and Placement Evaluation.