Sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru di SMP Negeri 3 Kalasan telah menimbulkan berbagai permasalahan, termasuk ketidakadilan dalam akses pendidikan dan perbedaan motivasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi profil growth mindset siswa yang ditinjau dari sistem zonasi di SMP Negeri 3 Kalasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan dengan jenis survei. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 3 Kalasan dengan sampel berjumlah 261 orang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2024. Metode pengumpulan data menggunakan angket dan analisis data adalah uji T dengan Kruskal Wallis. Hasil uji Kruskal-Wallis digunakan untuk menganalisis perbedaan growth mindset antar siswa dari berbagai jalur zonasi. Hasil uji Kruskal-Wallis (Asymp. Sig = 0,378) menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan growth mindset siswa antara siswa jalur zonasi dengan non zonasi. Growth mindset siswa kategori sangat tinggi memiliki presentase 2%, kategori tinggi 52%, kategori sedang 38% dan kategori rendah 8%. Sebagian besar siswa memiliki growth mindset yang tinggi atau sedang. Penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa memiliki growth mindset yang tinggi (52%), sehingga tidak ada perbedaan profil growth mindset pada siswa zonasi dengan nonzonasi.
Copyrights © 2024