Tantangan dalam menanamkan nasionalisme pada anak-anak buruh migran Indonesia di luar negeri meningkat seiring dengan keterbatasan akses pendidikan dan pengaruh budaya asing. Literasi budaya dan kewarganegaraan menjadi indikator penting dalam membangun identitas kebangsaan sejak dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh literasi budaya dan literasi kewarganegaraan melalui metode bercerita terhadap peningkatan nasionalisme anak buruh migran di Sanggar Bimbingan Al-Ikhlas, Kuala Lumpur. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode regresi linier berganda. Subjek penelitian berjumlah 26 siswa kelas 1–6 SD dan 1 SMP. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner skala Likert 1–4 yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, literasi budaya berpengaruh signifikan terhadap nasionalisme, sedangkan literasi kewarganegaraan tidak. Namun, secara simultan, keduanya berpengaruh signifikan terhadap peningkatan nasionalisme. Metode bercerita terbukti efektif membangun keterikatan emosional siswa terhadap nilai-nilai kebangsaan. Penelitian ini merekomendasikan metode bercerita sebagai strategi pembelajaran literasi budaya dan kewarganegaraan dalam pendidikan informal anak migran.Kata Kunci: Anak Buruh Migran; Literasi Budaya; Literasi Kewarganegaraan; Metode Bercerita; dan Nasionalisme
Copyrights © 2025