Manajemen obat dimulai dari proses seleksi yang dilakukan oleh Komite Farmasi dan Terapi atas dasar pertimbangan tertentu, kemudian dilanjutkan dengan proses pengadaan, distribusi, dan penggunaan. Proses pemilihan obat harus terlaksana dengan baik dan efektif sehingga mampu menghasilkan Formularium Rumah Sakit yang efektif dan efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran alur pemilihan obat dan evaluasi praktek pemilihan obat yang ada di rumah sakit menggunakan instrumen berbasis indikator. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi. Selanjutnya dilakukan wawancara bebas dengan para pihak yang dinilai berperan dalam proses pemilihan obat di rumah sakit untuk mempertajam hasil evaluasi praktek pemilihan obat. Hasil penelitian menunjukkan alur pemilihan obat sudah sesuai dengan pedoman penyusunan formularium yang ditetapkan oleh KEMENKES RI. Evaluasi praktek pemilihan obat masih belum berjalan optimal dilihat dari capaian indikator kualitatif adalah 19 indikator tercapai dari total 28 indikator. Pada indikator kuantitatif terdapat indikator alokasi anggaran, obat DOEN yang tersedia, kesesuaian formularium rumah sakit terhadap FORNAS, kesesuaian item pengadaan terhadap formularium rumah sakit, serta ketersediaan obat generik masih belum memenuhi standar.
Copyrights © 2025