Stunting adalah masalah gizi jangka panjang yang dialami anak-anak akibat kekurangan gizi dan perawatan yang tidak memadai, yang dapat menghambat pertumbuhan mereka. Timor Leste menduduki peringkat pertama dengan prevalensi 45,1% dan Filipina peringkat terakhir dengan prevalensi 28,8%, Indonesia memiliki prevalensi stunting tertinggi kedua di Asia Tenggara sebesar 31%.Kabupaten Pringsewu termasuk dalam tujuh besar dengan angka stunting 15. 8% pada tahun 2023, menurun sebesar 0. 4% dari angka tahun sebelumnya yang mencapai 16. 2%. Puskesmas Pagelaran adalah puskesmas dengan kasus terbanyak kedua di Kabupaten Pringsewu, mencatat 134 kasus. Untuk meningkatkan pemahaman ibu-ibu tentang pencegahan stunting di wilayah layanan Pusat Kesehatan Masyarakat Pagelaran pada tahun 2025, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dampak media VAS dan teknik ceramah. Studi ini menggunakan desain dua kelompok pra-tes dan pasca-tes, dan b bersifat kuantitatif quasi-eksperimental. Pengambilan sampel acak sederhana digunakan untuk memilih 70 responden (35 dari kelompok kuliah dan 35 dari kelompok media VAS). Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data, dan uji Wilcoxon dan Mann-Whitney digunakan untuk analisis. Ada ketidaksamaan signifikan antara kelompok media VAS serta kelompok ceramah terhadap peningkatan pengetahuan mengenai pencegahan stunting (p < 0,05). Penggunaan media VAS lebih unggul (rata-rata peningkatan lebih besar) dibanding metode ceramah. Penerapan media edukasi VAS lebih effektif meningkatkan pengetahuan ibu mengenai pencegahan stunting dibanding metode ceramah di Wilayah Kerja Puskesmas Pagelaran Tahun 2025.
Copyrights © 2025