Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Pelaksanaan IMD Herlinda, Evi; Aryawati, Wayan; Yanti, Dhiny Easter; Bustami, Anita; Angelina F, Christin
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 10 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : LPPM Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/keskom.Vol10.Iss1.1551

Abstract

Early Initiation of Breastfeeding is the process of breastfeeding the baby immediately after birth, where the baby is left to find his own mother's nipple which is done at least one hour immediately after birth. Nationally, the percentage of newborns who received IMD was 82.7% and in North Lampung Regency it reached 95.1%, and at RSD Mayjend HM Hospital. Ryacudu only 33.04% of mothers who successfully perform IMD. Unsuccessful implementation of IMD can have an impact on increasing the high mortality and morbidity rates. This study aimed to determine the factors related to the implementation of IMD at RSD Mayjend HM. Ryacudu, North Lampung Regency in 2023. This research was quantitative with a cross-sectional design. The population in this study were all mothers giving birth at RSD Mayjend HM. Ryacudu, North Lampung Regency in February-March 2023, with a total of 93 people. The sample in this study used a total sampling of 93 people. The research instrument used was a questionnaire and an observation sheet. Data analysis in this study used univariate, bivariate (chi-square), and multivariate (multiple logistic regression). The results of this study indicate that there was a relationship between education (p-value 0.040 and OR 2.630), type of delivery (p-value 0.005 and OR 3.860), knowledge (p-value 0.027 and OR 2.856), attitude (p-value 0.020 and OR 2.951), and support health workers (p-value 0.000 and 5.438) with implementation. There was no relationship between parity (p-value 0.427) and family support (p-value 0.138) with the implementation of IMD. The dominant factor most related to the implementation of IMD was the variable type of delivery with an OR of 12.535. Advice for mothers giving birth either by sectio caesarea or vaginally can play an active role in carrying out IMD, that Mothers can also find information from both print and online media.
PENGARUH MEDIA EDUKASI VIDEO ANTISIPASI STUNTING (VAS) TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGELARAN TAHUN 2025 Yoanisa, Karunia Viandra Yoanisa; Yanti, Dhiny Easter; Sary, Lolita; Angelina F, Christin
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48777

Abstract

Stunting adalah masalah gizi jangka panjang yang dialami anak-anak akibat kekurangan gizi dan perawatan yang tidak memadai, yang dapat menghambat pertumbuhan mereka. Timor Leste menduduki peringkat pertama dengan prevalensi 45,1% dan Filipina peringkat terakhir dengan prevalensi 28,8%, Indonesia memiliki prevalensi stunting tertinggi kedua di Asia Tenggara sebesar 31%.Kabupaten Pringsewu termasuk dalam tujuh besar dengan angka stunting 15. 8% pada tahun 2023, menurun sebesar 0. 4% dari angka tahun sebelumnya yang mencapai 16. 2%. Puskesmas Pagelaran adalah puskesmas dengan kasus terbanyak kedua di Kabupaten Pringsewu, mencatat 134 kasus. Untuk meningkatkan pemahaman ibu-ibu tentang pencegahan stunting di wilayah layanan Pusat Kesehatan Masyarakat Pagelaran pada tahun 2025, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dampak media VAS dan teknik ceramah. Studi ini menggunakan desain dua kelompok pra-tes dan pasca-tes, dan b bersifat kuantitatif quasi-eksperimental. Pengambilan sampel acak sederhana digunakan untuk memilih 70 responden (35 dari kelompok kuliah dan 35 dari kelompok media VAS). Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data, dan uji Wilcoxon dan Mann-Whitney digunakan untuk analisis. Ada ketidaksamaan signifikan antara kelompok media VAS serta kelompok ceramah terhadap peningkatan pengetahuan mengenai pencegahan stunting (p < 0,05). Penggunaan media VAS lebih unggul (rata-rata peningkatan lebih besar) dibanding metode ceramah. Penerapan media edukasi VAS lebih effektif meningkatkan pengetahuan ibu mengenai pencegahan stunting dibanding metode ceramah di Wilayah Kerja Puskesmas Pagelaran Tahun 2025.
PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK DAN UPAYA PENCEGAHANNYA DI DESA SUKAJAYA LEMPASING TELUK PANDAN KABUPATEN PESAWARAN Angelina F, Christin; Ayu Setiani, Kadek; Qodris, Raihandy; Novela, Virgin; Purnama, Deka; Mutiara Risky, Ririn; Adinda Putri, Gina; Hamami, Farhan
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 5 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i5.1818-1829

Abstract

Merokok merupakan salah satu penyebab utama berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker paru-paru dan penyakit pernapasan lainnya. Kebiasaan merokok dapat berdampak buruk bagi kesehatan individu dan lingkungan. Danau menggunakan salah satu desa di Skajaya memiliki prevalensi perokok yang tinggi karena rendahnya kesadaran masyarakat terhadap risiko merokok. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menilai bagaimana peningkatan sosialisasi dan sikap di masyarakat mengenai risiko merokok. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain uji yang telah diuji. Sampel diperoleh dari teknik random sampling dengan 25 responden, dan uji statistik dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan memberikan peningkatan tingkat pengetahuan yang signifikan (p = 0,000), tetapi tidak ada perubahan yang signifikan pada sikap responden (p = 0,553). Diperlukan cara lain untuk mengubah perspektif masyarakat melalui kebiasaan merokok, seperti regulasi sosial dan dukungan masyarakat. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi program intervensi kesehatan masyarakat guna menurunkan jumlah perokok di Desa Sukajaya yang menghiasi teluk Pandan Kabupaten Pesawaran. 
Determinan Stunting pada Anak Usia 0–24 Bulan di Indonesia: Fokus pada Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor Ibu Angelina F, Christin; Forcepta, Chania; Aryawati, Wayan; Muhani, Nova; Eka Sari, Fitri
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 5 (2025): Oktober 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i5.2179

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang menjadi tantangan kesehatan masyarakat di Indonesia. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama diakui penting untuk mencegah stunting, namun prevalensinya masih tinggi. Penelitian ini menganalisis faktor risiko pemberian ASI eksklusif terhadap stunting pada anak usia 0–24 bulan di Indonesia menggunakan data sekunder SSGI 2022. Sampel sebanyak 118.736 individu dipilih dari populasi 334.878 setelah memenuhi kriteria inklusi. Dengan desain potong lintang, analisis univariat, bivariat, dan multivariat (regresi logistik berganda) dilakukan. Hasil bivariat menunjukkan ASI eksklusif (p=0,000; OR=0,879) berperan sebagai faktor protektif terhadap stunting, sedangkan paritas (p=0,000; OR=1,315; OR=1,213), akses pelayanan kesehatan (p=0,000; OR=0,88), dan antenatal care (ANC) (p=0,000; OR=1,215) merupakan faktor risiko signifikan. Usia kehamilan pertama tidak signifikan (p=0,349). Dalam analisis multivariat, ANC menjadi variabel dominan, dengan ibu tanpa ANC standar berisiko 1,28 kali lebih tinggi mengalami stunting pada anak. Dukungan untuk kunjungan ANC, ASI eksklusif, dan gizi seimbang hingga anak berusia dua tahun sangat diperlukan.
Faktor Determinan Stunting pada Anak Usia 0–24 Bulan di Indonesia: Fokus pada MP-ASI dan Faktor Ibu Sari, Fitri Eka; Sastini, Ketut; Angelina F, Christin; Aryawati, Wayan; Muhani, Nova
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 5 (2025): Oktober 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i5.2180

Abstract

Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia, terutama pada bayi usia 0–24 bulan. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor risiko stunting pada bayi usia 0–24 bulan di Indonesia, dengan fokus pada pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan faktor maternal lainnya, menggunakan data sekunder dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. Dengan desain potong lintang, penelitian melibatkan sampel 118.736 dari populasi 334.878, menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat melalui regresi logistik berganda. Hasil bivariat menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara waktu pemberian MP-ASI (p=0,776) atau usia ibu saat kehamilan pertama (p=0,349) dengan stunting. Sebaliknya, paritas, akses layanan kesehatan, dan kepatuhan antenatal care (ANC) memiliki hubungan signifikan (p=0,000). Analisis multivariat mengonfirmasi bahwa MP-ASI tidak signifikan terkait stunting (p=0,649), dengan paritas multigravida sebagai faktor dominan (OR=1,28 dibandingkan primigravida). Faktor maternal seperti paritas tinggi dan ANC tidak memadai lebih berpengaruh terhadap stunting. Pencegahan stunting memerlukan intervensi terpadu yang menargetkan peningkatan kesehatan ibu, cakupan ANC, dan akses layanan kesehatan selama 1.000 hari pertama kehidupan.
Kualitas Pelayanan Rumah Sakit dan Kepuasan Pasien: Studi Cross-Sectional di Rumah Sakit Umum di Indonesia Nawawi, Achmad; Aryawati, Wayan; Angelina F, Christin
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 5 (2025): Oktober 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i5.2202

Abstract

Kepuasan pasien merupakan indikator utama kualitas layanan rumah sakit dan komponen penting dari kinerja sistem kesehatan di seluruh dunia. Secara global, World Health Organization (WHO) menekankan pentingnya pelayanan yang berpusat pada pasien (patient-centered care) sebagai pilar utama dalam mewujudkan Universal Health Coverage (UHC). Namun, banyak negara berkembang, termasuk Indonesia, masih menghadapi tantangan dalam memenuhi standar mutu pelayanan dan kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara mutu pelayanan rumah sakit dengan kepuasan pasien menggunakan model SERVQUAL yang menilai lima dimensi mutu, yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy, pada salah satu rumah sakit umum daerah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan 143 pasien rawat jalan yang dipilih melalui purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner berbasis SERVQUAL yang telah tervalidasi (Cronbach’s alpha > 0,8) dan dianalisis menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh dimensi mutu pelayanan berhubungan signifikan dengan kepuasan pasien (p < 0,05), dengan responsiveness sebagai faktor paling dominan (OR = 51,211; p = 0,001). Mutu pelayanan berpengaruh kuat terhadap kepuasan pasien, sehingga peningkatan ketepatan waktu, komunikasi, dan perhatian tenaga kesehatan menjadi strategi penting dalam memperkuat kinerja rumah sakit dan kepercayaan pasien.
Optimalisasi Penyuluhan tentang Peningkatan Pengetahuan Jajanan Sehat di SMPN 14 Bandar Lampung Samino, Samino; Angelina F, Christin; Sihono, Bagas Prakoso; Rachmawati, Endah; Pratama, Hendy
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 5 (2024): Volume 7 No 5 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i5.14148

Abstract

ABSTRAK Masih banyak anak usia sekolah membeli jajanan hanya sesuai dengan kesukaan mereka tanpa tahu bahan-bahan yang terkandung di dalam jajanan yang mereka. Hal tersebut akan berdampak buruk bagi kesehatan mereka dikarenakan anak sekolah masih banyak yang belum mengetahui cara memilih jajanan sehat di sekolah. Kegiatan ini di lakukan oleh 92 orang siswa dan siswi. Pengambilan data diambil pada tanggal 19 Januari 2024 berupa data sekunder dan data primer. Kegiatan PBL kami yang bertempat di SMPN 14 Bandar Lampung berjalan selama tiga hari, pada hari pertama kami melakukan pre survey tempat sekaligus mengajukan surat permohonan untuk melakukan kegiatan PBL dilokasi. Dari hasil pengambilan data, data sekunder yang didapatkan dari pihak uks sekolah sebelum dilakukan penyuluhan tingkat pengetahuan siswa tentang jajanan sehat, terdapat pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan perilaku jajan sehat, sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. Kata Kunci: Pengetahuan, Jajanan sehat, Penyuluhan  ABSTRACT Many school-age children still buy snacks only according to their preferences without knowing the ingredients in their snacks. This will have a bad impact on their health because many school children still don't know how to choose healthy snacks at school. This activity was carried out by 92 students and students. Data collection was taken on January 19 2024 in the form of secondary data and primary data. Our PBL activities which took place at SMPN 14 Bandar Lampung ran for three days, on the first day we carried out a pre-survey of the place and at the same time submitted a letter of application to carry out PBL activities at the location. From the results of data collection, secondary data obtained from the school health unit before the education was conducted on the level of students' knowledge about healthy snacks, there was an influence of the education on increasing knowledge of healthy snack behavior, before and after the education was given. Keywords: Knowledge, Healthy Snacks, Counseling
EFEKTIFITAS PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SDN 2 SUKA BUMI Easter Yanti, Dhiny; Angelina F, Christin; Ekasari, Fitri; Maya Meika S, Ida; Rachma S, Dinda; Sari Putri, Desna; Shafa A, Zahra
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i2.476-481

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah merupakan sebuah perilaku yang dilakukan guru, murid dan masyarakat lingkungan sekolah. Hal tersebut dilakukan agar mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat. Adapun manfaat PHBS yaitu guna meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga masyarakat mau dan mampu menjalankan hidup bersih dan sehat. Tujuan dilakukannya penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan siswa agar mengetahui dan mampu mempraktikkan PHBS serta dapat berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat pada pelajar kelas V di SDN 2 Sukabumi. Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini yaitu dengan desain quasi eksperimen dengan pendekatan  One group pre test dan post test. Setelah mengisi pre test dan post test hasil penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan menurun dari 8,35% menjadi 8,13% untuk tingkat sikap terjadi kenaikan dari 30,96% menjadi 34,00% dan untuk tingkat perilaku terdapat kenaikan dari 17,47% menjadi 18,78% dengan total populasi 23 siswa/i kelas V. Kesimpulan yang didapat dari penyuluhan ini yaitu hasil analisis t dependen tidak berdampak pada pengetahuan siswa/siswi. Hal ini dibuktikan berdasarkan terdapatnya nilai rata-rata pre test sebesar 8,35 dan post test 8,13 pada uji t dependen.