Pariwisata berbasis masyarakat telah menjadi pendekatan penting dalam pembangunan daerah pedesaan di Indonesia, memberikan alternatif ekonomi sambil melestarikan budaya dan lingkungan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan pariwisata berbasis komunitas di Nagari Taram, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, dengan fokus pada objek wisata Kapalo Banda. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pengelola objek wisata dan perangkat pemerintahan Nagari, observasi lapangan, serta pengumpulan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemberdayaan yang diterapkan meliputi: (1) peningkatan kapasitas masyarakat melalui Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) yang menjadi ujung tombak pengelolaan wisata, didukung program pelatihan berkelanjutan; (2) pengembangan ekonomi lokal melalui diversifikasi usaha pendukung pariwisata yang melibatkan berbagai komponen masyarakat; dan (3) penguatan kelembagaan melalui struktur organisasi yang jelas, Peraturan Nagari sebagai payung hukum, serta kemitraan strategis. Model pengelolaan kolaboratif yang mengintegrasikan kearifan lokal "Alam Takambang Jadi Guru" dengan inovasi modern telah berhasil mentransformasi saluran irigasi menjadi destinasi wisata berkelanjutan, memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, mengurangi urbanisasi, dan mendorong praktik tata kelola yang baik
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025