Generasi Z, yang lahir antara 1997–2012, merupakan generasi digital native yang membawa karakteristik unik ke dalam profesi guru, termasuk ketergantungan pada teknologi, orientasi nilai yang kuat, serta kerentanan terhadap stres dan kecemasan. Tantangan kesehatan mental, tekanan kerja, dan ketidaksesuaian nilai dapat menurunkan kinerja dan meningkatkan risiko burnout. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh resiliensi dan forgiveness terhadap kinerja guru Generasi Z, baik secara parsial maupun simultan. Metode kuantitatif digunakan dengan sampel 111 guru Gen Z di Jakarta Timur melalui teknik accidental sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan regresi berganda menggunakan SPSS 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik resiliensi (β = 0,364; p = 0,000) maupun forgiveness (β = 0,388; p = 0,000) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru secara parsial. Secara simultan, kedua variabel menjelaskan 27,1% variasi kinerja guru. Simpulan penelitian mengonfirmasi bahwa resiliensi dan forgiveness merupakan faktor psikologis penting yang dapat meningkatkan kinerja guru Generasi Z dengan membantu mereka beradaptasi, pulih dari tekanan, dan mengelola emosi negatif.
Copyrights © 2025