Desa Tobek Godang di Binawidya tengah mengalami transformasi digital dalam bidang administrasi desa, pemasaran produk UMKM, dan komunikasi melalui media sosial. Namun, keterbatasan literasi digital masyarakat, khususnya terkait keamanan data, menimbulkan kerentanan terhadap pencurian identitas, penyalahgunaan informasi, serta serangan siber. Kondisi ini menunjukkan pentingnya intervensi pendidikan yang berfokus pada peningkatan kesadaran dan keterampilan perlindungan data. Program ini bertujuan memperkuat kapasitas masyarakat dalam menghadapi ancaman digital dengan menekankan praktik perlindungan informasi yang sederhana namun efektif. Pelaksanaan program dilakukan selama tiga bulan, melibatkan 50 peserta yang terdiri dari aparat desa dan pelaku UMKM. Metode yang digunakan mencakup observasi awal, lokakarya interaktif, simulasi praktik keamanan digital, dan pendampingan intensif. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman. Hasil menunjukkan adanya peningkatan rata-rata pengetahuan keamanan digital sebesar 45%, dengan 82% peserta berhasil mempraktikkan penggunaan kata sandi yang kuat, pemasangan perangkat lunak keamanan, serta penerapan perilaku daring yang lebih bijak.Program ini juga menghasilkan luaran nyata berupa modul pelatihan, manual teknis, serta video edukasi yang dapat digunakan secara berkelanjutan. Kesimpulannya, pendekatan berbasis pelatihan partisipatif terbukti efektif meningkatkan literasi keamanan digital masyarakat desa. Direkomendasikan agar model ini diadaptasi oleh desa lain sebagai upaya sistematis untuk memperkuat ketahanan komunitas di era digital.
Copyrights © 2025