Salah satu pekerjaan yang beresiko tinggi atas kejadian tinea pedis adalah pekerja di tempat cuci motor dan mobil. Berdasarkan observasi, tempat cuci motor dan mobil di Kelurahan Nogotirto, Kabupaten Sleman menunjukkan masih banyak pekerja yang tidak menggunakan alas kaki saat bekerja dan tingkat paparan tinea pedis yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian Tinea pedis serta faktor-faktor yang berhubungan pada pekerja cuci motor dan mobil di Kelurahan Nogotirto, Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan 32 responden yang diambil secara purposive sampling sesuai kriteria inklusi. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan kerokan kulit jari kaki. Identifikasi jamur dilakukan dengan pemeriksaan KOH 10% dan kultur pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA). Analisis data menggunakan uji Chi-square untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan kejadian Tinea pedis. Dari 32 responden, 21 orang menunjukkan gejala Tinea pedis, namun hanya 7 sampel yang terkonfirmasi positif Trichophyton sp. melalui kultur SDA. Selain itu, ditemukan juga jamur non-dermatofita seperti Candida sp., Aspergillus sp., Rhizopus sp., serta bakteri. Uji Chi-square memperlihatkan bahwa gejala klinis (pv=0,030) dan kebiasaan mencuci kaki sebelum dan setelah beraktivitas (pv=0,025) memiliki hubungan signifikan dengan kejadian Tinea pedis. Sebaliknya, usia (pv=0,740), tingkat pendidikan (pv=0,188), durasi kerja (pv=0,454), lama bekerja (pv=0,669), kebiasaan mandi teratur (pv=0,055), dan penggunaan alas kaki (pv=0,805) tidak menunjukkan hubungan signifikan.
Copyrights © 2025