Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia dengan angka kejadian yang fluktuatif namun cenderung tinggi setiap tahunnya. Deteksi dini sangat penting dilakukan untuk memperkirakan tingkat keparahan penyakit serta menentukan penanganan yang sesuai, guna menurunkan angka kematian akibat DBD. Evaluasi klinis berdasarkan parameter hematologis, seperti trombosit, sangat penting untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit ini. Trombositopenia merupakan manifestasi khas DBD yang berhubungan erat dengan tingkat keparahan penyakit. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi hubungan antara kadar trombosit dengan tingkat keparahan infeksi dengue, menggunakan metode deskriptif dengan desain potong lintang dan pendekatan retrospektif. Sampel berjumlah 65 pasien DBD yang dirawat di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu pada periode September hingga Desember 2022. Uji One Way ANOVA digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh dari rekam medis guna menilai hubungan antara trombosit dan keparahan infeksi dengue. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan (p = 0,000). Rerata trombosit pada pasien pada derajat I sebesar 118.500 sell/mm3, menurun menjadi 76.476,2 sel/mm3 pada derajat II, dan 35.100 sel/mm3 pada derajat III. Seluruh pasien mengalami trombositopenia (nilai trombosit < 150.000 sel/mm3). Jumlah trombosit memiliki hubungan yang bermakna dengan tingkat keparahan infeksi dengue. Pemantauan trombosit secara berkala sangat penting untuk mendeteksi dini keparahan penyakit dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025