Antioksidan merupakan senyawa yang berperan penting dalam menetralkan radikal bebas sehingga dapat mencegah berbagai penyakit degeneratif. Salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai sumber antioksidan adalah kunyit (Curcuma longa L.), yang diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, fenolik, flavonoid, saponin, dan terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jenis pelarut terhadap kadar flavonoid total, fenolik total, serta aktivitas antioksidan dari ekstrak daun kunyit. Penentuan kadar flavonoid total dilakukan dengan metode kolorimetri AlCl₃ menggunakan kuersetin sebagai standar, sedangkan kadar fenolik total ditentukan dengan metode Folin-Ciocalteu menggunakan asam galat sebagai standar. Aktivitas antioksidan diukur menggunakan metode ABTS yang dinyatakan dalam nilai IC₅₀. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan pelarut berpengaruh signifikan terhadap kandungan metabolit bioaktif dan aktivitas antioksidan. Ekstrak daun kunyit dengan pelarut metanol menghasilkan kadar flavonoid total sebesar 54,032 mg QE/g, kadar fenolik total sebesar 64,760 mg GAE/g, serta aktivitas antioksidan tertinggi dengan nilai IC₅₀ sebesar 31,396 ppm yang termasuk kategori sangat kuat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelarut metanol lebih efektif dalam mengekstraksi senyawa bioaktif daun kunyit dibandingkan pelarut lain, sehingga berpotensi dikembangkan sebagai sumber alami antioksidan
Copyrights © 2025