Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

- Antioksidan Ekstrak Etanol dan Fraksi Akar Rhyzopora stylosa Metode ABTS dan FRAP: Antioksidan Ekstrak Etanol dan Fraksi Akar Rhyzopora stylosa Metode ABTS dan FRAP Danang Raharjo; Tiara Ajeng Listyani; Dwi Bagus Pambudi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 15 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v15i2.1148

Abstract

Rhyzopora stylosa atau sering disebut bakau kecil oleh masyarakat pesisir sering digunakan untuk mengobati berbagai macaam penyakit diantaranya diabetes, ulkus, diare analgetik, radang, nyeri dan mempercepat penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kadar senyawa flavonoid dalam ekstrak etanol akar Rhyzopora stylosa dengan metode komplek AlCl3 dan aktivitas antioksidan dengan metode ABTS (2,2 azinobis (3-etilbenzotiazolin)-6-asam sulfonat) dan FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) terhadap ekstrak etanol dan 3 fraksi akar Rhyzopora stylosa. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan etanol 96% sebagai pelarut. Fraksinasi dilakukan dengan partisi cair-cair dengan pelarut etanol, n-heksane dan etil asetat. Penetapan kadar flavonoid diukur dengan komplek AlCl3 dengan kuersetin sebagai baku pembanding. Aktivitas antioksidan ditentukan dengan metode ABTS dan FRAP. Dari pengujian kadar flavonoid didapatkan hasil kadar flavonoid dalam ektrak etanol akar Rhyzopora stylosa sebesar 18.803 ± 0.198 QE. Aktivitas antioksidan dengan metode ABTS dan FRAP didapatkan fraksi etil asetat memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dengan nilai masing-masing 18,553 ± 1,440 ppm dan 24.636 ± 0.128 mgAAE/g. Berdasarkan tabel aktivitas antioksidan fraksi etil asetat termasuk dalam kategori antioksidan yang sangat kuat karena kurang dari 50 ppm
PENENTUAN KADAR FLAVONOID DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAUN BAYAM MERAH MENGGUNAKAN METODE ABTS DAN FRAP Raharjo, Oktavia Wijaya; Danang Raharjo; Permatasari, Desy Ayu Irma
JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN INDONESIA Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Farmasi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jfki.v3i2.431

Abstract

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat mendonorkan elektron kepada molekul radikal bebas sehingga dapat menstabilkan radikal bebas dan menghentikan reaksi berantai. Bayam merah merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antioksidan. Bayam merah mengandung senyawa metabolit sekunder berupa alkaloid, flavonoid, tanin dan terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar total flavonoid dari ekstrak daun bayam merah, serta uji aktivitas antioksidan daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) menggunakan metode ABTS dan FRAP yang dilihat dari nilai IC50. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan membuat ekstrak dan fraksi dengan variasi konsentrasi dan dilakukan uji fitokimia, kadar total flavonoid, serta uji antioksidan dengan metode ABTS dan FRAP. Hasil penelitian menunjukkan dalam ekstrak etanol daun bayam merah mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, dan terpenoid. Kadar total flavonoid yaitu 22,27 mg QE/g. Serta ekstrak dan fraksi daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) memiliki sifat antioksidan yang diukur menggunakan metode ABTS dan FRAP.
FORMULASI SEDIAAN SERUM ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK ETANOL BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) Siti Fatimah; Danang Raharjo; Bangkit Riska Permata
Usadha Journal of Pharmacy Vol. 3 No. 3 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ujp.v3i3.340

Abstract

Buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) merupakan tanaman yang mengandung senyawa saponin, pektin, vitamin C, flavonoid yang dapat menangkal radikal bebas penyebab kerusakan pada kulit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu fisik ektrak dan aktivitas antioksidan sediaan serum ekstrak etanol buah belimbing wuluh dengan konsentrasi 5%, 7,5%, dan 10%. Pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Uji mutu fisika meliputi uji pH, viskositas, organoleptis, daya lekat, dan daya sebar. Hasil pengujian mutu fisik sediaan serum yaitu pH sedian berkisar antara 4,26–4,74; viskositas berkisar antara 2007,00–2886,67 cPs; daya sebar berkisar antara 6,30–7,57 cm dan daya lekat berkisar antara 1,55–2,36 detik. Hasil pengujian antikoksidan didapatkan nilai IC50 masing-masing formula sebagai berikut: formula I 154,43 ppm; formula II 96,18 ppm dan formula III 49,58 ppm. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan variasi konsentrasi kandungan ekstrak etanol buah belimbing wuluh mempengaruhi mutu fisik dan formula III dengan kandungan 10% ekstrak memberikan aktivitas antioksidan terkuat.
PENETAPAN KADAR FLAVONOID DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI DAUN TEH-TEHAN (Acalypha siamensis) DENGAN METODE ABTS Hidayat, Allif Nur; Raharjo, Danang; Permatasari, Desy Ayu Irma
Jurnal Jamu Kusuma Vol. 3 No. 2 (2023): JURNAL JAMU KUSUMA
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/jurnaljamukusuma.v3i2.37

Abstract

Antioksidan melambatkan oksidasi molekul oleh radikal bebas dengan cara memberikan atom hidrogen atau proton pada radikal, mengisi kekurangan elektronnya. Ini menghentikan reaksi berantai yang mungkin menghasilkan radikal bebas, membuat molekul radikal lebih stabil. Penelitian untuk mengetahui kandungan flavonoid yang terdapat pada ekstrak etanol daun teh-tehan, serta aktivitas antioksidan fraksi daun teh-tehan dan ekstrak etanol secara keseluruhan. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian deskriptif eksperimental. Setelah ekstraksi daun teh dengan etanol pada konsentrasi 96%, metode partisi cair-cair digunakan. Pada panjang gelombang 410 nm, spektrofotometri UV-VIS digunakan untuk memastikan konsentrasi flavonoid. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode ABTS+ pada panjang gelombang 731 nm. Kadar flavonoid ekstrak etanol daun teh-tehan adalah 14.839 ± 0.242 QE. Hasil pengujian aktivitas antioksidan diperoleh nilai IC50 untuk ekstrakretanol, fraksi air, fraksi etil asetat, dan fraksi n-heksana masing-masing adalah 41,345 ppm, 65,132 ppm, 18,599 ppm, dan 105,507 ppm. Fraksi etil asetat memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dengan IC50 18,599 ppm, menunjukkan aktivitas sangat kuat.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji Variates Australia (Psidium Guajava Variates Pyrifera) Terhadap Bakteri Escherichia Coli ATCC 25922 Dengan Metode Difusi Dan Dilusi Fevi Indri Oktaviani; Desy Ayu Irma Permatasari; Danang Raharjo
Journal of Educational Innovation and Public Health Vol. 1 No. 4 (2023): Oktober : Journal of Educational Innovation and Public Health
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/innovation.v1i4.1869

Abstract

Diarrhea is a disease characterized by frequent bowel movements with watery or watery stool conditions. Symptoms are infections in the intestinal tract due to bacteria, viruses, or other parasitic microorganisms. Not a few cases of diarrhea caused by Escherichia coli bacteria. Plants that can be used as antibacterial one of them is guava leaves variates Australia. Has biological activity as an antibacterial, because it contains several active compounds, such as: tannins, terpenoids, alkaloids, flavonoids, and essential oils. The purpose of this study was to determine the active compounds contained in guava leaves of Australian variates and their antibacterial activity. The extraction method used is maceration with 70% ethanol solvent. Testing its antibacterial activity with the disc diffusion method to see the inhibition zone, then testing the KHM value with liquid diffusion and testing the KBM value with solid diffusion. The results showed that guava leaf extract of Australian variates has antibacterial activity against Eschericia coli ATCC 25922 bacteria. The average diameter of the inhibitory zone in Australian guava leaf extract concentrations of 25%, 12.5%, 6.25%, 3.125%, 1.562%, respectively was 6.6 mm, 3.3 mm, 2.6 mm, 0.83 mm, 1.33 mm. The KHM and KBM values of the liquid dilution test and solid dilution of Australian guava leaf extract in this study were expressed at a concentration of 12.5%.
Formulasi Dan Uji Mutu Fisik Sediaan Spray Gel Ekstrak Etanol Daun Nipah (Nypah fructicans. Wurmb) Sebagai Terapi Pengobatan Luka Sayat Terhadap Kelinci (New Zealand White) Luthfia Dhiyaul Amalia; Danang Raharjo; Anita Dwi Septiarini
Journal of Educational Innovation and Public Health Vol. 1 No. 4 (2023): Oktober : Journal of Educational Innovation and Public Health
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/innovation.v1i4.1884

Abstract

Cuts are defined as a form of damage or loss of body tissue caused by a sharp object. Incision wounds are also called incision wounds which are a type of acute wound. The method used in this research is an experimental method which aims to determine the presence of wound healing activity of extract and spray gel of nipah leaf extract (Nypa fruticans. Wurmb) as well as test the physical quality of spray gel preparation using New Zealand White (male) rabbits. There were 4 test animals divided into 4 groups, the sample was divided into 4 groups, namely the positive control group with Hansaplast spray and the negative control spray gel preparation without extract, the treatment group Nipah leaf extract gel spray (Nypa fruticans. Wurmb) with extract concentration 2 %,3%,5%. In nipah leaves (Nypa fruticans. Wurmb) there are compounds such as alkaloids, flavonoids, and saponins. This study proved that the ethanol extract of nipah leaves (Nypa fruticans. Wurmb) could be used as an anti-inflammatory, the result was that the ethanol extract gel preparation of nipah leaves (Nypa fruticans. Wurmb) had activity towards wound healing in rabbits
Efektivitas penghambatan enzim xanthin oksidase fraksi etanol, etil asetat dan n-heksane dari ekstrak etanol daun bakau kurap (Rhizophora Stylosa Griff.) Raharjo, Danang; Lisyani, Tiara Ajeng; Wulandari, Nia Isa
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol. 8 No. 2 (2024): September
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v8i2.10573

Abstract

Xanthin oksidase memiliki peranan penting dalam proses pembentukan asam urat dengan mengkatalisis berturut-turut hypoxanthine menjadi xanthine kemudian asam urat. Salah satu tumbuhan yang bisa dimanfaatkan sebagai antihiperurisemia adalah daun bakau kurap karena memiliki senyawa flavonoid, flavonol, flavon, isoplavon, flavonon, polifenol, alkaloid, tanin, glikosia dan tripenoid. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas penghambatan enzim xanthin oksidase dari ekstrak, fraksi dan isolat daun bakau kurap. Ekstrak dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pada isolasi enzim dilakukan menggunakan susu sapi segar dengan hasil aktivitas enzim didapatkan sebesar 0,0013 U/mL dari fraksi residu dan 0,002 U/mL dari hasil fraksi supernatan. Hasil dari penelitian ini senyawa yang terkandung didalam ektrak etanol daun bakau kurap yaitu senyawa metabolit sekunder senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid, dan tanin, dan senyawa aktif yang bertanggung jawab terhadap aktivitas penghambatan enzim xanthin oksidase adalah kuersetin hasil dari isolat C, pada uji aktivitas penghambatan ekstrak etanol, fraksi dan isolat daun bakau kurap yang dilihat dari IC50 sebesar 30,905 pada ekstrak etanol, fraksi polar etanol sebesar 39,722, fraksi semi polar etil asetat sebesar 16,361, fraksi non polar n-Heksan sebesar 61,734 dan isolat c sebesar 15,023. Berdasarkan dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa senyawa aktif yang terkandung di dalam daun bakau kurap yaitu kuersetin yang dibuktikan dengan nilai IC50 sebesar 15,023.   Kata kunci: Hiperurisemia, Isolasi Enzim ,Rhizophora  Stylosa, Xanthin Oksidase
Perbandingan Kadar Flavonoid Dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Dan Infusa Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L.) Dengan Metode ABTS Aini, Riszki Nur; Listyani, Tiara Ajeng; Raharjo, Danang
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 23 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10353550

Abstract

Free radicals in the body are very reactive and have oxidation reactions with certain body parts and cells which can trigger various diseases. Antioxidants are substances the body needs to neutralize free radicals and prevent free radical damage to normal cells, proteins, fats and antioxidants. This study aims to determine the content of flavonoids, secondary metabolite compounds and determine the antioxidant activity of ethanol extract and infusion of rambutan leaves (Nephelium lappaceum L.) which were tested using the ABTS method. Making ethanol extract using the maceration method with 96% ethanol solvent. Making infusion extract using distilled water as a solvent. Phytochemical screening tests were carried out using the tube test and TLC methods, determination of total flavonoid levels was carried out using the AlCl3 colorimetric method, antioxidant activity testing was carried out using the ABTS method. The research results showed that the ethanol extract of rambutan leaves (Nephelium lappaceum L.) contained alkaloids, flavonoids, saponins, tannins, triterpenoids and steroids with an average total flavonoid content of 23,390 mg QE/g. Rambutan leaf infusion extract (Nephelium lappaceum L.) contains alkaloids, flavonoids, tannins, triterpenoids and steroids with an average total flavonoid content of 12.294 mg QE/g. The test results show that the ethanol extract has antioxidant activity with an IC50 value of 59,250 ppm (Strong) and an IC50 value of 97,357 ppm (Strong). Ethanol extract has higher flavonoid levels compared to infusion extract. Ethanol extract has stronger antioxidant activity compared to infusion extract.
Aktivitas Penghambatan Enzim Xantin Oksidase Ekstrak dan Fraksi Daun Nipah (Nypa fruticans. Wurmb) Rusmiati, Rusmiati; Raharjo, Danang; Permatasari, Desy Ayu Irma
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 25 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10420904

Abstract

Xantin oksidase adalah enzim yang berperan dalam mengkatalisis oksidasi hipoxantin menjadi xantin dan menjadi asam urat. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat diatas batas normal (7,0 mg/dL dan 6,0 mg/dL untuk wanita). Nypa fruticans adalah tanaman plantae yang sering dikelompokkan sebagai mangrove/bakau, termasuk famili Araceae. Nipah merupakan tumbuhan sejenis palma yang tumbuh di lingkungan hutan bakau atau daerah pasang surut di daerah mangrove yang payau (brachish). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol dan fraksi daun Nipah (Nypa fruticans) dalam menghambat aktivitas enzim xantin oksidase menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis serta dihitung nilai IC50. Ekstrak dibuat dengan metode maserasi menggunakan etanol 96% sebagai pelarut dan dilanjutkan dengan fraksi. Isolasi enzim dilakukan menggunakan susu sapi yang didapatkan aktivitas enzim sebesar 0,0013 U/mL untuk fraksi residu dan 0,0002 U/mL untuk fraksi supernatan. Hasil uji aktivitas penghambatan enzim xantin oksidase dari allopurinol, ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi etanol air dengan nilai IC50 4,705 ppm, 42,365 ppm, 10,245 ppm, 2,152 ppm dan 107,303 ppm. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa hasil isolasi enzim xantin oksidase yang lebih tinggi adalah fraksi residu dan fraksi etil asetat memiliki efektivitas terbesar dalam menghambat enzim xantin oksidase dengan nilai IC50 sebesar 2,152 ppm.
Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Dan Fraksi Daun Nipah (Nypa fruticans. Wurmb) Dengan Metode Stabilitasi Membran Sel Darah Merah Vinkasari, Elriza; Permatasari, Desy Ayu Irma; Raharjo, Danang
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 25 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10426518

Abstract

Inflamasi (peradangan) adalah respon tubuh terhadap infeksi, iritasi atau benda asing sebagai upaya mekanisme pertahanan tubuh. Nipah adalah tanaman yang tumbuh di sepanjang aliran sungai di ekosistem mangrove dan termasuk dalam famili Arecaceae. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi ekstrak dan fraksi n-heksana, etil asetat, dan air dari daun nipah (Nypa fruticans. Wurmb) dengan menggunakan metode stabilitasi membran sel darah merah serta diuji dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis dan menentukan nilai EC50. Ekstrak dibuat dengan menggunakan metode maserasi dengan etanol 96%. Pengujian potensi aktivitas antiinflamasi dilakukan dengan metode stabilitasi membran sel darah merah secara in vitro yaitu melalui kemampuan daya hambat ekstrak etanol dan fraksi daun nipah (Nypa fruticans. Wurmb) terhadap lisis sel darah merah akibat induksi larutan hipotonis yang kemudian dibandingkan dengan kontrol positif yaitu natrium diklofenak. Hasil uji antivitas stabilitas membran eritrosit, sampel memperoleh hasil nilai EC50, yang baik secara berurutan yaitu naitrium diklofenak 4,543 µg/mL, fraksi etil asetat 17,115 µg/mL, ekstrak etanol 74,299 µg/mL, fraksi aquadest 86,433 µg/mL, dan fraksi n-heksan 298,442 µg/mL. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa hasil aktivitas stabilitasi membran sel darah merah yang paling baik yaitu fraksi etil asetat karena memiliki aktivitas antiinflamasi tertinggi dengan nilai EC50 sebesar 17,115 µl/mL.