Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pola pertumbuhan dan Faktor Kondisi kerang bulu (A. antiquata). Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Bungkutoko Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara selama tiga bulan yaitu bulan Juli sampai September 2015. Metode pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (Simple random sampling) dengan total sampel sebanyak 180 individu. Hasil parameter fisika kimia yang diperoleh, suhu (29−32oC), pH (7−9), salinitas (32,67−34,67 ppt), Kecepatan arus (2,25−2,38 m/det), Bahan Organik (1,08−2,00%). Hubungan panjang cangkang dan bobot total berada pada kisaran b>2,5 (allometrik positif) dan b<2,5 (allometrik negatif). Hasil analisis yang didapatkan bahwa nilai faktor kondisi (Kn) untuk kerang jantan secara temporal yaitu sebesar 0,77−2,70. Nilai Kn tertinggi terdapat pada bulan Juli yaitu sebesar 2,70. Faktor kondisi (Kn) untuk kerang A. antiquata betina menunjukkan pada bulan yang sama yaitu Juli sebesar 1,03−1,16. Analisis secara spasial menunjukkan Kn untuk kerang A. antiquata jantan yaitu 0,93−1,71 dan kerang A. antiquata  betina 0,57−1,31. Secara temporal rasio bobot daging basah (BDB) rata-rata untuk kerang jantan yaitu berkisar 12,07%−26,18% dan bobot daging kering (BDK) 1,41%−2,94%. Rasio bobot daging untuk kerang betina yaitu berkisar 10,84%−18,23% bobot daging basah (BDB) dan 1,61%−2,14% bobot daging kering (BDK). Hasil analisis secara spasial persentase rata-rata bobot daging basah (BDB) kerang A. antiquata jantan yaitu berkisar antara 11,65−31,16% dan bobot daging kering (BDK) yaitu 1,67−4,15%. Keran A. antiquata betina didapatkan nilai rata-rata bobot daging basah (BDB) sebesar 11,31−23,90% dan persentase bobot daging kering (BDK) yaitu 1,80−4,16. Kata Kunci : Perairan Bungkutoko, Faktor Kondisi, Rasio Bobot Daging,  A. antiquata.
Copyrights © 2017