Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Aspek Biologi Reproduksi Kerang Simping (Placuna placenta) di Perairan Desa Langere Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara Nisra, .; Bahtiar, .; Irawati, Nur
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.019 KB)

Abstract

Kerang simping merupakan kerang yang hidup di perairan dangkal dan substrat berlumpur dan memiliki jenis kelamin terpisah. Jantan dan betina dapat dibedakan dengan mengamati warna gonad. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek biologi reproduksi (tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas dan ukuran pertama kali matang gonad). Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan (Januari-Maret 2018) di Perairan Langere Kabupaten Buton Utara dimana dengan menggunakan metode aacak sederhana (simple random sampling) dan jumlah total sampel selama tiga bulan sebanyak 90 individu. Hasil penelitian menunjukkan tahap kematangan gonad kategori IV memiliki persentase yang tinggi dan cenderung mendominasi setiap bulannya. Nilai indeks kematangan gonad tertinggi dibulan Februari pada jantan sebesar 22,80% dan betina sebesar 8,69%, nilai IKG kerang simping jantan dan betina terjadi pada bulan Februari masing-masing sebesar 22,80% dan 8,69%. Fekunditas kerang antara 44.600-1.526.250 butir. Hasil análisis ukuran pertama kali matang gonad terdapat pada lebar ukuran cangkang 6,7 cm.Kata Kunci: Biologi Reproduksi, Placuna placenta, Perairan Langgere
Studi kepadatan dan distribusi Keong Bakau (Telescopium telescopium) di perairan mangrove Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi Husein, Sadam; Bahtiar, .; Oetama, Dedy
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.396 KB)

Abstract

Organisme T. telescopium atau burungo merupakan hewan dari famili Potamididae yang hidup di air payau pada substrat dasar berlumpur dan dipengaruhi oleh pasang surut dan merupakan salah satu kunci dalam rantai makanan di ekosistem perairan adalah organisme T. telescopium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan dan distribusi keong bakau (Telescopium telescopium) pada perairan mangrove Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari–Maret 2017 di Ekosistem mangrove Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi. Metode yang digunakan adalah line transek dan belt transek. Kepadatan keong bakau di Perairan Kaledupa pada bulan Februari dan Maret pada tiga lokasi penelitian yaitu Desa Lefuto, Desa Ambeua Raya, dan Desa Balasuna Selatan relatif sama, dengan nilai masing-masing 2.10 ind/m2, 2.14 ind/m2, dan 2.24. ind/m2. Hasil nilai indeks distribusi menunjukkan bahwa pola distribusi keong bakau pada Desa Lefuto adalah seragam, sedangkan pada Desa Ambeua Raya dan Desa Balasuna Selatan adalah mengelompok dengan nilai masing-masing 0.9960, 1.0002, dan 1.0101.Kata kunci: Kepadatan, Distribusi, Telescopium telescopium, Kaledupa
Tingkat eksploitasi Kerang Pasir (Modiolus modulaides) di perairan Bungkutoko Kota Kendari Sulawesi Tenggara Meldawati, .; Bahtiar, .; Halili, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 4 (2017): Oktober 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.795 KB)

Abstract

Pesatnya pembangunan dan pemanfaatan secara terus menerus serta kurangnya informasi yang berhubungan dengan penelitian mengenai kerang pasir (Modiolus modulaides), melatar belakangi dilakukannya penelitian ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat eksploitasi M. modulaides. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2016 di perairan Bungkutoko. Metode pengambilan sampel dilakukan secara acak melalui koleksi bebas dengan cara mengumpulkan semua kerang yang diperoleh selama periode penelitian di lapangan. Total sampel kerang pasir selama penelitian sebesar 1263 individu yang terdiri dari 610 (jantan) dan 653 (betina). Data penelitian parameter pertumbuhan dianalisis menggunakan sebaran frekuensi panjang serta data tingkat eksploitasi dianalisis menggunakan Length- Converted Catch Curve pada program FiSAT II versi 3.0. Hasil analisis parameter pertumbuhan menunjukkan nilai panjang asimtotik (L∞), konstanta pertumbuhan (K), dan nilai dugaan to pada jantan dan betina masing-masing sebesar 10,35, 1,9, dan -0,01 serta 9,58, 1,2, dan -0,12. Hasil analisis pendugaan tingkat mortalitas menunjukkan nilai mortalitas alami (M), mortalitas penangkapan (F), dan mortalitas total (Z) pada jantan dan betina masing-masing sebesar 3,78, 0,32, dan 4,10 serta 2,86, 1,95, dan 4,81, sehingga tingkat eksploitasi (E) jantan dan betina masing-masing sebesar 0,08 dan 0,41. Nilai eksploitasi tersebut menunjukkan bahwa tingkat eksploitasi kerang pasir di perairan Bungkutoko masih tergolong rendah (under fishing).Kata Kunci : Kerang Pasir , Perairan Bungkutoko,Tingkat Eksploitasi
Pola Pertumbuhan dan Rasio Bobot Daging Kerang Bulu (Anadara antiquata) di Perairan Bungkutoko Kota Kendari Setiawan, Awan; Bahtiar, .; Nurgayah, Wa
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 2 (2016): Mei 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.817 KB)

Abstract

Aktivitas pembangunan dan penangkapan secara terus menerus serta kurangnya informasi pada penelitian kerang bulu, melatar belakangi dilakukanya penelitian ini. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pola pertumbuhan dan rasio bobot daging kerang bulu (A. antiquata). Penelitian ini dilaksanakan di PerairanBungkutoko Kota Kendari selama empat bulan yaitu bulan Januari sampai April 2015. Metode pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (Simple random sampling) dengan total sampel sebanyak 240 individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan panjang bobot pada kerang jantan dan betinamemiliki pola pertumbuhan allometrik positif dan allometrik negatif. Nilai b dari hubungan panjang bobot secara temporal pada jantan dan betina masing-masing berkisar 2,34−2,78; 2,14−2,70, sedangkan nilai b untuk jantan dan betina berdasarkan spasial 2,43−2,79; 2,22−2,73. Nilai faktor kondisi secara temporal pada jantan dan betina masing-masing berkisar 0,96−1,91; 0,38−1,63 dan berdasarkan spasial 0,92−1,52; 0,92−1,87. Rasio bobot daging basah dengan bobot total secara temporal pada jantan dan betina masingmasingberkisar 11,91−16,55%; 11,91−16,49% dan berdasarkan spasial 6,51−17,26%; 13,14−17,62%. Rasio bobot daging kering dan bobot total secara temporal pada jantan dan betina masing-masing berkisar 1,92−2,81%; 1,98−3,20% dan berdasarkan spasial 1,22−2,91%; 1,92−3,15%.Kata Kunci : Perairan Bungkutoko, Faktor Kondisi, Rasio Bobot Daging, A. antiquata.
Studi pertumbuhan, kematian dan tingkat eksploitasi Kerang Pasir (Modiolus modulaides) di perairan Bungkutoko Kota Kendari Sulawesi Tenggara Meldawati, .; Bahtiar, .; Halili, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.671 KB)

Abstract

Pesatnya pembangunan dan pemanfaatan secara terus menerus serta kurangnya informasi yang berhubungan dengan penelitian mengenai kerang pasir (Modiolus modulaides), melatar belakangi dilakukannya penelitian ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui studi pertumbuhan, kematian dan tingkat eksploitasi M. modulaides. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2015 di perairan Bungkutoko. Metode pengambilan sampel dilakukan secara acak melalui koleksi bebas dengan cara mengumpulkan semua kerang yang diperoleh selama periode penelitian di lapangan. Total sampel kerang pasir selama penelitian sebesar 1263 individu yang terdiri dari 610 (jantan) dan 653 (betina). Data penelitian parameter pertumbuhan dianalisis menggunakan sebaran frekuensi panjang serta data tingkat eksploitasi dianalisis menggunakan Length-Converted Catch Curve pada program FiSAT II versi 3.0.  Hasil analisis parameter pertumbuhan menunjukkan nilai panjang asimtotik (L∞), konstanta pertumbuhan (K), dan nilai dugaan to pada jantan dan betina masing-masing sebesar 10,35, 1,9, dan -0,01 serta 9,58, 1,2, dan -0,12. Hasil analisis pendugaan tingkat mortalitas menunjukkan nilai mortalitas alami (M), mortalitas penangkapan (F), dan mortalitas total (Z) pada jantan dan betina masing-masing sebesar 3,78, 0,32, dan 4,10 serta 2,86, 1,95, dan 4,81, sehingga tingkat eksploitasi (E) jantan dan betina masing-masing sebesar 0,08 dan 0,41. Nilai eksploitasi tersebut menunjukkan bahwa tingkat eksploitasi kerang pasir di perairan Bungkutoko masih tergolong rendah (under fishing).Kata Kunci : Kerang Pasir, Pertumbuhan, Perairan Bungkutoko, Kematian danTingkat Eksploitasi
. Aspek biologi reproduksi kerang Lahubado (Glauconome virens) di perairan Teluk Staring Desa Ranooha Raya Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan Karsin, .; Bahtiar, .; Hari, Harmin
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 4 (2016): November 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.639 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Teluk Staring Desa Ranooha Raya, Kecamatan Moramo, Kabupaten KonaweSelatan selama tiga bulan yaitu bulan Januari sampai Maret 2016. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aspek biologi reproduksi kerang lahubado (G.virens). Metode pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (pourposive sampling) dengan total sampel sebanyak 180 individu. Tingkat kematangan gonad (TKG) selama penelitian didominasi oleh TKG IV. Indeks kematangan gonad (IKG) tertinggi ditemukan pada bulan Februari sebesar 3,05 (betina) dan bulan Januari sebesar 2,18 (jantan). Hubungan fekunditas kerang lahubado dengan panjang dan bobot menunjukkan hubungan yang rendah dengan nilai korelasi (r) sebesar (0,25) dan (0,08). Fekunditas terbanyak sebesar 8,63 butir diperoleh pada ukuran 59,25 cm dengan bobot tubuh sebesar 13,44g dan fekunditas terendah sebesar 2,17 butir diperoleh pada ukuran  dengan lebar 30,15 cm dengan bobot tubuh sebesar 24,26 g, Ukuran pertama matang gonad kerang jantan dan betina ditemukan pada ukuran panjang 5,1 cm dan 3,7 cm.Kata Kunci : biologi reproduksi, Glauconome virens, perairan Teluk Staring
Hubungan panjang berat, faktor kondisi dan rasio berat daging Kerang Pasir (Modiolus modulaides) di perairan Bungkutoko Kota Kendari Zabarun, Al; Bahtiar, .; Haslianti, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.77 KB)

Abstract

Aktifitas pembangunan dan penangkapan secara terus menerus serta kurangnya informasi penelitian pada kerang pasir, melatar belakangi dilakukannya penelitian ini dengan tujuan menganalisis hubungan panjang berat, faktor kondisi dan rasio berat daging kerang pasir (M. modulaides) di Perairan Bungkutoko. Penelitian ini dilakukan pada bulan juli hingga September 2015. Pengambilan sampel kerang dilakukan secara manual menggunakan tangan. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 225 individu terdiri dari 90 jantan dan 135 betina. Hasil penelitian menunjukan bahwa hubungan panjang berat jantan dan betina memiliki pola pertumbuhan allometrik negatif. Nilai b dari hubungan panjang berat secara temporal dan spasial pada jantan dan betina masing-masing berkisar 2,102; 2,350; 2,278 dan 2,175; 2,238; 2,008. Nilai faktor kondisi secara temporal dan spasial pada jantan dan betina masing-masing berkisar 0,69-1,32; 0,68- 1,26 dan 0,85-1,27; 0,84%-1,20. Hasil penelitian rasio berat daging basah per berat total secara temporal dan spasial pada jantan dan betina masing-masing berkisar 10,90%-24,99% ; 10,06%-23,77% dan 0%- 50,24% ; 7,29 %-38,31%. Rasio bobot daging kering dan bobot total secara temporal pada jantan dan betina masing-masing berkisar 0,93−4,42% ; 1,28−4,30% dan berdasarkan spasial 1,14−4,34%; 0,88−4,15%.Kata Kunci : panjang berat,faktor kondisi, rasio berat daging
Pola Pertumbuhan dan Faktor Kondisi Kerang Bulu (Anadara antiquata) di Perairan Bungkutoko Kota Kendari Arwin, .; Bahtiar, .; Oetama, Dedy
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.14 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pola pertumbuhan dan Faktor Kondisi  kerang bulu (A. antiquata). Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Bungkutoko Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara selama tiga bulan yaitu bulan Juli sampai September 2015. Metode pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (Simple random sampling) dengan total sampel sebanyak 180 individu. Hasil parameter fisika kimia yang diperoleh, suhu (29−32oC), pH (7−9), salinitas (32,67−34,67 ppt), Kecepatan arus (2,25−2,38 m/det), Bahan Organik (1,08−2,00%). Hubungan panjang cangkang dan bobot total berada pada kisaran b>2,5 (allometrik positif) dan b<2,5 (allometrik negatif). Hasil analisis yang didapatkan bahwa nilai faktor kondisi (Kn) untuk kerang jantan secara temporal yaitu sebesar 0,77−2,70. Nilai Kn tertinggi terdapat pada bulan Juli yaitu sebesar 2,70. Faktor kondisi (Kn) untuk kerang A. antiquata betina menunjukkan  pada bulan yang sama yaitu Juli sebesar 1,03−1,16. Analisis secara spasial menunjukkan Kn untuk kerang A. antiquata jantan yaitu 0,93−1,71 dan kerang A. antiquata  betina 0,57−1,31. Secara temporal rasio bobot daging basah (BDB) rata-rata untuk kerang jantan yaitu berkisar 12,07%−26,18% dan bobot daging kering (BDK) 1,41%−2,94%. Rasio bobot daging untuk kerang betina yaitu berkisar 10,84%−18,23% bobot daging basah (BDB) dan 1,61%−2,14% bobot daging kering (BDK). Hasil analisis secara spasial persentase rata-rata bobot daging basah (BDB) kerang A. antiquata jantan yaitu berkisar antara 11,65−31,16% dan bobot daging kering (BDK) yaitu 1,67−4,15%. Keran  A. antiquata betina didapatkan nilai rata-rata bobot daging basah (BDB) sebesar 11,31−23,90% dan persentase bobot daging kering (BDK) yaitu 1,80−4,16. Kata Kunci : Perairan Bungkutoko, Faktor Kondisi, Rasio Bobot Daging,  A. antiquata.
Studi distribusi dan kepadatan Kerang Pasir (Modiolus modulaides) di perairan Pulau Bungkutoko Kecamatan Abeli Kota kendari Sulawesi Tenggara Suhendra, Indra; Bahtiar, .; Oetama, Dedy
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.829 KB)

Abstract

Perairan pantai Pulau Bungkutoko merupakan perairan semi tertutup yang memiliki potensi sumber daya hayati bivalvia yang tinggi salah satu diantaranya yaitu kerang pasir (Modiolus modulaides) atau “botol-botol” oleh masyarakat lokal. Tujuan penelitian adalah menganalisis kepadatan dan distribusi kerang pasir, berdasarkan keberadaan kondisi tempat hidupnya. Pengambilan sampel dilakukan sekali sebulan selama 4 bulan dari bulan Juli sampai Oktober 2016. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Kepadatan kerang pasir tertinggi ditemukan pada daerah dengan tingkat kepadatan lamun tertinggi dengan rata kepadatan kerang pasir 12.4 ind/m2 dan terendah ditemukan pada daerah yang mengalami aktivitas penimbunan laut dengan tingkat kepadatan lamun rendah. Kerang pasir di perairan Pulau Bungkutoko mempunyai dua pola distribusi yaitu seragam dengan nilai Id < 1 yaitu berkisar 0,96 – 0,99 dan megelompok dengan nilai Id >1 yaitu berkisar 1,02 – 1,30.Kata kunci: Distribusi, kepadatan, Modiolus modulaides, Pulau Bungkutoko
Struktur komunitas makrozoobenthos pada ekosistem mangrove di Perairan Teluk Staring Kabupaten Konawe Selatan Azham S, Risal; Bahtiar, .; Ketjulan, Romy
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 3 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.324 KB)

Abstract

Studi komunitas makrozoobenthos di perairan Teluk Staring Kabupaten Konawe Selatan dapat dijadikan salah satu konsep dasar dalam pengelolaan sumberdaya secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunitas makrozoobenthos di perairan Teluk Staring Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di Teluk Staring selama 1 bulan. Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposive random sampling pada tiga stasiun. Data penelitian dianalisis menggunakan formula baku yang meliputi keanekaragaman, keseragaman, dominansi, kerapatan mangrove dan kualitas perairan (fisika dan kimia). Hasil analisis menunjukan indeks keanekaragaman berkisar 1,44-1,91, indeks keseragaman berkisar 0,74-0,91 dan indeks dominansi berkisar 0,20-0,29. Hasil pengamatan jenis mangrove yang ditemukan adalah Sonneratia alba, Rhizopora spp. dan Brugueira spp. Hasil pengukuran parameter lingkungan yang meliputi : suhu 28-310C, salinitas 24-28o/oo, pH substrat 5,93-6,97, bahan organik 4,56-5,62 serta tekstur substrat dominan pasir berlumpur. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan komunitas makrozoobenthos di perairan Teluk  Staring mempunyai keanekaragaman spesies sedang sampai tinggi dan tidak ditemukan adanya spesies yang dominan.Kata Kunci : Komunitas, makrozoobenthos, keanekaragaman, keseragaman, dominansi