Bahan ajar menjadi bagian integral dalam proses pembelajaran. Guru semakin dituntut untuk dapat menciptakan bahan ajar yang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Tidak adanya bahan ajar kreatif menjadi tantangan dalam proses pembelajaran di Sekolah Minggu Buddhis (SMB) Vihara Sasana Dhamma Java Dvipa. Oleh karena itu diperlukan pelatihan kepada pembina SMB dalam menyusun dan mengembangkan mading sebagai bahan ajar alternatif yang menarik dan kontekstual. Metode kegiatan mencakup tahap persiapan, pemaparan materi kepada pembina, uji coba penggunaan mading dalam pembelajaran, dan evaluasi. Materi pelatihan meliputi pengertian, fungsi, jenis, manfaat, hingga teknik penyusunan mading. Praktik pembelajaran dilaksanakan oleh pembina dengan menggunakan mading untuk mengajarkan materi Pancasila Buddhis kepada siswa SMB. Evaluasi kegiatan dilakukan setelah praktik pembelajaran dengan metode tanya jawab antara tim pengabdi dengan siswa dan pembina SMB. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memahami materi dan menyukai pendekatan ini. Sedangkan pembina menilai bahwa mading cukup efektif sebagai bahan ajar.
Copyrights © 2025