Latar Belakang: Berdasarkan Data sensus penduduk tahun 2020, di Indonesia memiliki 21,5 juta sekitar 7,9% dari populasi berada pada kategori remaja. Sebuah penelitian mengatakan bahwa 64% wanita mengalami gangguan pada siklus menstruasi. Di Jakarta sendiri, prevalensi wanita dengan siklus menstruasi tidak rutin mencapai 17,2%. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi antara lain, stress, pola makan, aktivitas fisik, dan usia menstruasi. Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dan aktivitas fisik dengan kejadian siklus menstruasi pada remaja putri. Metode penelitian: menggunakan cross sectional. Instrumen menggunakan lembar PSQI dan lembar GPAQ. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil Penelitian: Menunjukkan bahwa dari 90 responden, 60% mengalami gangguan siklus menstruasi, 64,4% mengalami kualitas tidur buruk, dan 41,1% mengalami aktivitas fisik yang tinggi. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur (p=0,000), dan aktivitas fisik (p=0,000) terhadap gangguan siklus menstruasi. Simpulan: Terdapat hubungan yang signifkan antara kualitas tidur, dan aktivitas fisik terhadap gangguan siklus menstruasi. Saran: Gangguan siklus menstruasi pada remaja putri dipengaruhi oleh faktor gaya hidup, Oleh karena itu, diperlukan edukasi dan intervensi mengenai pentingnya pola hidup sehat untuk menjaga keteraturan siklus menstruasi dan kesehatan reproduksi remaja.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025