Melasma merupakan kelainan hiperpigmentasi kulit yang sering ditemukan pada wajah dan sering dikaitkan dengan paparan sinar Ultraviolet (UV) dan faktor hormonal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara paparan sinar UV dan kejadian melasma pada pekerja luar ruangan di Pasar Induk Minasa Maupa serta mempertimbangkan penggunaan kontrasepsi hormonal sebagai faktor perancu. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 32 responden perempuan yang dipilih secara purposive. Data dikumpulkan melalui observasi dan kuesioner, kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara lama paparan sinar UV (?4 jam) dan kejadian melasma (p=0,022), serta antara penggunaan kontrasepsi hormonal dan kejadian melasma (p=0,028). Namun, interaksi antara keduanya tidak menunjukkan hubungan yang signifikan (p=0,849). Temuan ini menegaskan bahwa paparan sinar UV dan penggunaan kontrasepsi hormonal berkontribusi secara independen terhadap risiko melasma. Edukasi mengenai perlindungan kulit serta pengawasan penggunaan kontrasepsi hormonal sangat penting dalam strategi pencegahan melasma. Penelitian lanjutan dengan pendekatan longitudinal dan metode pengukuran paparan UV yang lebih akurat direkomendasikan.
Copyrights © 2025