Stigma terhadap orang-orang yang bertubuh pendek merupakan bentuk diskriminasi fisik yang seringkali tidak disadari dalam masyarakat, tetapi sangat berdampak terhadap harga diri, integrasi sosial dan kesempatan hidup dalam berbagai aspek kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji teks Lukas 19:1-10 sebagai dasar teologis dan sosial yang dapat digunakan untuk merumuskan pendekatan inklusif guna mengatasi stigma dalam masyarakat. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perjumpaan dan penerimaan Yesus terhadap Zakheus dapat menjadi pedoman dalam membangun perspektif yang inklusif terhadap orang-orang bertubuh pendek. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan kerja tafsir terhadap teks. Temuan penelitian menunjukkan bahwa dalam Lukas 19:1-10, Yesus secara terbuka menerima Zakheus, tidak dilihat dari fisik maupun masa lalunya tetapi melihat hati dan usahanya. Teks ini memberikan pedoman yang sangat berharga menghadapi kehidupan masyarakat yang memiliki kecenderungan menilai seseorang berdasarkan fisiknya saja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lukas 19:1-10 dapat menjadi pedoman untuk membentuk sikap gereja dan masyarakat yang lebih inklusif, guna mendorong dan memperkuat nilai-nilai penerimaan dalam relasi sosial maupun pelayanan.
Copyrights © 2025