Pendahuluan: Proses penuaan meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami masalah kesehatan, salah satunya adalah frailty. Sebuah penelitian studi potong lintang oleh Setiati, et al. di Indonesia pada tahun 2020, didapatkan prevalensi sebesar 66,20% pre-frail dan 18,70% frail. Tujuan: Mendapatkan gambaran mengenai frailty pada lansia dan faktor risikonya di Pusaka Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dan terdiri dari 100 subjek dengan usia ≥60 tahun yang telah memenuhi kriteria penelitian. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara menggunakan instrumen yang sudah divalidasi. Hasil: Dari 100 responden, sebagian besar berusia 60-74 tahun (75%), perempuan (71%), pendidikan ≥12 tahun (90%). Terdapat 18% lansia yang mengalami frailty. Analisis bivariat menunjukkan faktor yang memiliki hubungan bermakna adalah usia (p<0,001; RO=7,633; 95%CI=2,519–23,127) dan aktivitas fisik (p=0,011; RO=3,857; 95%CI=1,308–11,370). Simpulan: Frailty memiliki hubungan bermakna dengan usia dan aktivitas fisik. Usia menjadi faktor yang paling memengaruhi dan meningkatkan risiko frailty pada lansia.
Copyrights © 2025