John Dewey merupakan salah satu tokoh utama dalam filsafat pendidikan modern yang dikenal dengan gagasan pragmatisme dan pendidikan progresif. Pemikirannya menekankan bahwa pendidikan bukan sekadar proses transfer pengetahuan, melainkan proses sosial yang aktif dan dinamis, di mana peserta didik berinteraksi dengan lingkungan serta memperoleh pemahaman melalui pengalaman langsung. Gagasannya tentang sekolah sebagai miniatur masyarakat, belajar berbasis pengalaman, dan pendidikan yang menanamkan nilai-nilai demokrasi memberikan fondasi penting bagi sistem pendidikan modern. Meskipun demikian, pandangan Dewey yang humanistik dan pragmatis berpotensi mengabaikan dimensi spiritual dan transendental yang sangat penting dalam pendidikan Kristen. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pokok-pokok pemikiran John Dewey tentang pendidikan, menganalisis kekuatan serta kelemahannya, dan menilai relevansinya bagi pengembangan pendidikan Kristen masa kini. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif-analitis dengan studi literatur terhadap karya-karya Dewey dan kajian kritis dari perspektif teologi pendidikan Kristen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran Dewey memiliki kontribusi signifikan dalam hal metode pembelajaran aktif, partisipatif, serta pengembangan kemampuan berpikir kritis. Namun, terdapat keterbatasan karena kecenderungan pragmatisme Dewey tidak sepenuhnya selaras dengan aspek spiritualitas yang mendasari pendidikan Kristen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemikiran Dewey tetap relevan sebagai titik dialog dalam mengembangkan model pendidikan Kristen yang lebih kontekstual, dengan memanfaatkan kekuatan pendekatan progresif sekaligus mengintegrasikan dimensi spiritual dan transendental yang menjadi ciri khas pendidikan iman.
Copyrights © 2025