Artikel ini mengkaji hubungan yang rumit antara pelecehan seksual, aspek mental korban, lingkungan di mana pelecehan terjadi, dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Pelecehan seksual, dalam berbagai bentuknya, tidak hanya menimbulkan luka fisik tetapi juga dampak psikologis atau mental yang signifikan dan berkelanjutan bagi korban. Lebih lanjut, artikel ini menyoroti bagaimana karakteristik lingkungan, baik fisik maupun sosial, dapat memengaruhi risiko terjadinya pelecehan seksual dan memperparah konsekuensi mental yang dialami korban. Faktor-faktor seperti kurangnya keamanan ruang publik, norma sosial yang meremehkan pelecehan, dan minimnya dukungan bagi korban dalam suatu lingkungan dapat berkontribusi pada prevalensi dan dampak negatif pelecehan seksual. Dalam kerangka HAM, pelecehan seksual merupakan pelanggaran mendasar terhadap hak atas keamanan pribadi, integritas tubuh, martabat, dan kesehatan mental. Artikel ini menganalisis bagaimana kegagalan dalam mencegah dan menanggapi pelecehan seksual secara efektif di berbagai lingkungan merupakan pelanggaran terhadap kewajiban negara untuk melindungi hak asasi manusia. Melalui tinjauan literatur dan analisis konseptual, artikel ini menyerukan pendekatan komprehensif yang mengintegrasikan pemahaman tentang dampak mental pelecehan seksual, penciptaan lingkungan yang aman dan mendukung, serta penegakan prinsip-prinsip HAM untuk mewujudkan masyarakat yang bebas dari kekerasan seksual dan menjamin kesejahteraan mental korban.
Copyrights © 2025