Orang tua mengalami kesulitan dalam mengasuh anak, terutama saat anak telah memasuki usia remaja. Pola asuh yang kurang optimal akan berdampak buruk pada kualitas tumbuh kembang anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh nilai budaya dan kualitas perkawinan terhadap pola asuh orang tua bagi remaja di wilayah Jabodetabek. Dengan melibatkan 505 remaja sebagai responden, penelitian ini menggunakan metode survei dengan instrumen self-report untuk mengumpulkan data tentang karakteristik keluarga, nilai budaya, kualitas perkawinan, dan pola asuh. Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai budaya berpengaruh signifikan terhadap pola asuh, di mana semakin tinggi nilai budaya yang dijunjung tinggi maka semakin baik pula kualitas pola asuh yang diberikan. Selain itu, kualitas perkawinan juga terbukti berpengaruh signifikan terhadap pola asuh, dengan orang tua yang memiliki hubungan perkawinan yang harmonis cenderung menerapkan pola asuh yang lebih positif. Temuan ini menegaskan pentingnya penguatan nilai budaya dan kualitas perkawinan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kualitas pola asuh dan mendukung tumbuh kembang remaja yang optimal. Berdasarkan temuan ini, disarankan agar program pemberdayaan keluarga difokuskan pada keterampilan mengasuh anak dan mencakup penguatan nilai-nilai budaya serta peningkatan kualitas hubungan suami-istri. Intervensi berbasis masyarakat dan kebijakan publik yang mendukung keharmonisan keluarga dapat menjadi strategi pencegahan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan remaja yang optimal.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025