Anak-anak Aceh, termasuk santri tingkat SMA, menyimpan kerentanan psikologis akibat warisan konflik dan trauma kolektif, yang berpotensi melahirkan lost generation. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membangun ketahanan psikologis (resiliensi) secara langsung pada santri tingkat SMA di Dayah Terpadu Al Muslimun Lhoksukon, Aceh Utara. Melalui pendekatan experiential learning dan psikoedukasi kelompok, program ini dirancang untuk melatih keterampilan regulasi emosi, berpikir optimis, dan membangun hubungan sosial yang sehat. Metode yang digunakan berupa workshop interaktif, simulasi permainan peran (role-play), dan pembentukan kelompok dukungan sebaya. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan santri SMA dalam mengelola stres dan membangun optimisme, yang merupakan fondasi kunci untuk mencegah hilangnya generasi penerus Aceh.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025