Kabupaten Nabire yang terletak di Teluk Cenderawasih memiliki potensi sumber daya perikanan yang tinggi, terutama ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) yang menjadi sumber utama pendapatan sekaligus konsumsi masyarakat nelayan asli Papua. Namun, keterbatasan modal dan sarana penangkapan berdampak pada hasil tangkapan dan tingkat kesejahteraan nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jumlah hasil tangkapan ikan cakalang, hubungan panjang–berat, serta aspek ekonominya. Penelitian dilakukan pada Februari hingga April 2025 melalui pengamatan langsung terhadap hasil tangkapan nelayan dengan alat pancing ulur dan pancing tonda, serta analisis hubungan panjang–berat ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi penangkapan berada pada jarak 4–6 mil dari pantai dengan perahu motor tempel berkapasitas 15–40 PK. Trip penangkapan berlangsung 13–24 hari dengan jumlah tangkapan 960–1430 ekor dan panjang ikan berkisar 20,2–57,8 cm. Analisis menunjukkan pola pertumbuhan alometrik negatif, yang berarti pertambahan panjang lebih cepat dibanding berat. Produktivitas penangkapan berkisar 120–179 menit per ekor, sedangkan pendapatan nelayan sangat dipengaruhi oleh jumlah hasil tangkapan dan harga jual ikan. Temuan ini menegaskan pentingnya peningkatan sarana penangkapan serta strategi pengelolaan berkelanjutan untuk mendukung kesejahteraan nelayan lokal
Copyrights © 2025