Sosialisasi transaksi perbankan yang aman untuk menghindari kejahatan siber serta mengetahui cara mengatasi kejahatan siber dan menemukan kendala dari strategi yang diterapkan oleh Bank BCA. Subjek penelitian ini adalah staf Bank BCA dan nasabah Bank BCA yang menjadi korban kejahatan siber, karena peneliti ingin mengetahui strategi yang telah dilakukan oleh Bank BCA dan cara pencegahan serta penanganannya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Penentuan informan kunci menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa 7 informan kunci dari staf Bank BCA dan nasabah Bank BCA yang terdampak kejahatan siber menunjukkan pentingnya kesadaran data pribadi yang bersifat rahasia. Faktor pendukung termasuk peran aktif staf Bank BCA, adanya kampanye "Tolak Dengan Anggun," serta penggunaan media sosial secara bijak. Sementara itu, faktor penghambat berasal dari nasabah yang apatis, kesulitan dalam teknologi, banyaknya nasabah yang sudah berusia lanjut, dan kurangnya pengetahuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah betapa pentingnya strategi digital yang diterapkan oleh Bank BCA dalam menangani dan mengurangi jumlah kasus kejahatan siber di Indonesia, serta upaya Bank BCA untuk meningkatkan infrastruktur keamanan digital dan melindungi data nasabah.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024