Penelitian ini mengkaji kontradiksi antara ideologi HTI dan prinsip politik Islam, khususnya penolakan terhadap demokrasi dan negara-bangsa. Dengan analisis wacana kritis, penelitian menelaah narasi HTI dalam teks resmi, publikasi digital, dan pernyataan tokohnya mengenai konsep khilafah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan politik HTI bersifat rigid, eksklusif, dan mengabaikan nilai-nilai keislaman yang inklusif seperti musyawarah, keadilan, dan toleransi. Pandangan tersebut tidak sejalan dengan prinsip politik Islam yang tercermin dalam Piagam Madinah, yang menekankan kerja sama lintas kelompok dan pengakuan terhadap keberagaman. Agitasi HTI juga berdampak pada pembentukan kesadaran ideologis yang sempit dan polarisasi dalam masyarakat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ideologi HTI tidak hanya bertentangan dengan realitas sosial-politik Indonesia yang demokratis dan plural, tetapi juga menyalahi semangat politik Islam yang bersifat adaptif dan kontekstual. Oleh karena itu, diperlukan upaya akademik dan kebijakan yang responsif dan kritis terhadap penyebaran, maupun indikasi penyebaran, ideologi eksklusif yang bertentangan dengan nilai demokrasi Indonesia dan prinsip politik Islam demi menjaga kohesi sosial dan keutuhan bangsa.
Copyrights © 2025