Pneumonia merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang menjadi penyakit berbasis lingkungan yang ditularkan melalui udara (airborne disease), menjadi penyebab utama kedua morbiditas serta mortalitas pada balita di Indonesia. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi Pneumonia pada balita di Indonesia mencapai 15,0%, sementara Provinsi Papua Pegunungan mencapai 37,9% jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor karakteristik balita dan faktor lingkungan rumah terhadap kejadian Pneumonia. Studi cross sectional dengan data sekunder SKI 2023 yang melibatkan 664 balita dari 4.196 responden di Provinsi Papua Pegunungan. Variabel independen meliputi karakteristik balita (jenis kelamin, usia, berat badan lahir) dan faktor lingkungan rumah (jenis plafon, dinding, lantai, bahan bakar memasak, kebiasaan membakar sampah). Variabel dependen adalah kejadian Pneumonia pada balita. Analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Chi Square, serta multivariat dengan regresi logistik berganda. Hasil dari penelitian menunjukkan tiga faktor yang signifikan, yaitu penggunaan bahan bakar memasak yang tidak memenuhi syarat memiliki risiko 6,61 kali lebih besar untuk mengalami pneumonia, sementara kebiasaan membakar sampah berisiko 2,91 kali lebih tinggi terhadap kejadian Pnuemonia pada balita. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi lintas sektor untuk menyusun program komprehensif dalam menurunkan angka Pneumonia dan mengendalikan faktor lingkungan yang berperan terhadap kejadiannya.
Copyrights © 2025